Kajian Islam

Diungkap Buya Yahya, Kenapa Muadzin Tempelkan Tangan ke Pipi dan Menyumbat Telinganya Ketika Adzan?

Pendakwah Buya Yahya mengungkap alasan di balik seorang muadzin menempelkan tangan ke pipi bahkan menyumbat telinganya ketika adzan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Arab News
Ilustrasi adzan - Acara TV Otr Elkalam edisi kedua yang menampilkan kompetisi pembacaan Al Quran internasional dan adzan telah dimulai pada Kamis (23/3/2023) atau hari pertama Ramadhan. 

Menurut Buya Yahya, sebaiknya kita belajar dan mengamalkan ilmu yang benar mengenai adzan dan shalat, tanpa merendahkan atau mencela orang lain.

Setiap individu memiliki kecenderungan dan preferensi tersendiri dalam menjalankan ibadah, namun yang terpenting adalah menjaga kerukunan dan saling menghormati satu sama lain.

Dalam konteks adzan, ada beberapa kesunanan atau hal-hal yang dianjurkan selain menempelkan tangan ke pipi.

Misalnya, berwudhu sebelum adzan, menghadap kiblat, berdiri, dan lain lain.

Baca juga: Buya Yahya Sebut 3 Amalan Ini Bisa Dilakukan Anak untuk Selamatkan Orang Tua di Alam Kubur

Semua ini dilakukan untuk menjalankan adzan sesuai dengan petunjuk Rasulullah dan memaksimalkan pelaksanaan sunnah-sunnahnya.

Buya Yahya juga menyebutkan pentingnya adanya pelatihan dan pendidikan mengenai adzan, baik bagi para imam masjid maupun muadzin.

Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang tata cara adzan, kita dapat melaksanakannya secara maksimal sesuai dengan petunjuk Rasulullah.

Pelatihan seperti ini juga sebaiknya diberikan dalam konteks salat berjamaah.

Diklat adzan dan salat berjamaah tidak membutuhkan waktu yang lama, namun perlu dilakukan dengan ketenangan dan keikhlasan. 

Hal ini akan membantu umat Muslim dalam menjalankan ibadah dengan baik dan maksimal, pelatihan ini insya Allah nantinya akan diadakan oleh Al Bahjah.

Baca juga: Buya Yahya Ungkap Tanda Amal Ibadahmu Diterima Allah SWT, Anda Rasakan Hal Ini Menurut Buya Yahya

Dalam menjalankan agama, penting bagi umat Muslim untuk menghormati perbedaan dan kecenderungan individu dalam ibadah.

Meskipun ada tindakan yang dianjurkan dalam adzan, seperti menempelkan tangan ke pipi atau menyumbat telinga, tidak semua orang mungkin melakukannya.

Yang terpenting adalah menjaga sikap saling menghormati dan tidak merendahkan orang lain berdasarkan preferensi ibadah mereka.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved