Opini
Hidup Mulia dengan Alquran
ALQURAN itu adalah kalam Ilahi dan barang siapa yang menghafalnya atau senantiasa membacanya, maka ia berhak mendapatkan syafaatnya baik di alam kubur
Prof Dr Muhammad AR MEd, Penulis adalah Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh
ALQURAN itu adalah kalam Ilahi dan barang siapa yang menghafalnya atau senantiasa membacanya, maka ia berhak mendapatkan syafaatnya baik di alam kubur maupun di alam akhirat. Namun, bagi siapa saja yang meninggalkan Alquran dalam kehidupannya (dalam urusan rumah tangganya, dalam urusan kampungnya, dalam urusan masyarakatnya, dan dalam urusan negaranya), maka konsekuensinya ia akan kehilangan arah atau petunjuk.
Jika seseorang kehilangan arah atau petunjuk, maka ia akan meraba-raba dalam kehidupannya baik di dunia maupun di akhirat. Inilah punca pengabaian terhadap Alquran khususnya bagi yang mengaku dirinya umat Islam di manapun mereka berada. Namun yang sangat menyayat hati bagi kita umat Islam di Nanggroe Aceh, ketika membaca berita di media cetak dan elektronik khususnya dalam bulan Juni 2023, banyak bakal calon anggota legislatif gugur menjadi calon karena gagal paham dalam membaca Alquran.
Terima kasih kepada saudara-saudara kita yang telah melahirkan qanun tentang persyaratan baca Alquran bagi Bacaleg. Dan akan sangat indah dan berkesan jika setiap orang calon pimpinan di Aceh baik sipil atau militer dari peringkat bawah sampai ke peringkat tinggi harus ada qanun atau peraturan tentang kewajiban membaca Alquran.
Memperolok syariat
Kalau ada yang tidak mampu atau tidak bisa baca Alquran dengan sempurna, maka ditunda dulu pelantikannya sebagai pejabat/pemimpin di negeri syariat ini. Karena syariat itu penting wahai umat Islam, bukan hanya bank syariat, hotel syariat, sekolah bersyariat, universitas bersyariat, cara masuk pegawai sipil dan militer atau swasta juga harus bersyariat, karena itu jangan memperolok-olok syariat.
Jika seorang muslim benar-benar menghayati dirinya atau keislamannya, maka Alquran sebagai way of life-nya tidak mungkin diabaikan atau dilupakan. Lagi pula orang Aceh, sekarang Lembaga Pendidikan tahfidz Alquran bertabur dimana-mana, guru-guru atau ustaz atau para hafiz dan hafizah-pun tidak sulit didapatkan karena sejak Madrasah Ulumul Quran Pagar Air didirikan atas prakarsa alm Prof Dr Ibrahim Hasan MBA (mantan Gubernur Aceh) dan alm Ustaz Amin Chuzaini-lah selama tiga puluh tahun yang lalu telah membuka mata putra-putri Aceh menjadi penghafal Alquran. Lalu kenapa kita enggan untuk menyisihkan sedikit waktu untuk mendatangi rumah-rumah ustaz untuk belajar Alquran.
Kita tidak menafikan, dan sangat berterima kasih kepada Ustaz Amin Chusaini dan juga Ustaz Sualip Khamsin (pengurus MUQ Pagar Air) serta para ustaz dan ustazah lainnya yang dengan penuh keikhlasan mereka dan kepedulian mereka telah melahirkan para qari, qariah, hafiz dan hafizah di Aceh secara umum.
Oleh karena itu sungguh malu rasanya jika masih ada saudara kita yang masih terbata-bata dalam membaca kitab suci, dan ini tugas berat pemerintah dan keluarga untuk ke depan agar tidak ada orang Aceh yang tidak bisa baca Alquran. Jika kita tidak paham Alquran, konon lagi maksudnya, apakah mungkin kita mempertahankan isi yang terkandung dalam Alquran, mungkinkah kita mempertahankan nilai-nilai Alquran, mungkinkah kita patuh dan tunduk kepada hukum Alquran, atau mungkinkah kita bersedia mati demi Alquran?
Mungkinkah kita tetap mempertahankan syariat Islam di Bumoe Aceh? Tidak mungkin! Tidak mungkin! tidak mungkin sama sekali! Tetapi bagi manusia yang menjiwai nilai-nilai Alquran, yang mendalami kandungan Alquran dan yang menganggap Alquran sebagai kitab suci umat Islam dan kalam Allah, maka mereka akan mendahulukan Alquran dalam segala hal dan persoalan.
Mereka akan mengutamakan waktunya demi Alquran, dan akan memberi fasilitas yang memadai bagi penghafal Alquran dan pengajian tentang Alquran. Namun kalau seseorang pimpinan di Aceh tidak paham Alquran, tidak bisa baca Alquran, tidak memahami makna dan penafsiran ayat-ayat Alquran, tidak memiliki roh Alquran dalam hati dan pemikirannya, mungkin segala yang berbentuk syariah di Bumoe Aceh akan berkata good bye kepada Aceh.
Rasulullah saw dan para sahabatnya serta seluruh ulama dan para umat Islam yang mengikuti Alquran dan Sunnah Rasul akan menjadi orang mulia karena telah sepenuh hati menjadikan Alquran sebagai pedoman hidupnya. Sementara Abu Jahal, Abu Lahab, Umayyah bin Khalaf, dan para penentang Islam lainnya yang secara otomatis penentang Alquran yang paling ganas, maka sudah pasti mereka akan terhina dan meraba-raba karena meninggalkan petunjuk jalan, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Mereka ini terhina karena Alquran.
Hati mereka tertutup dan telinga mereka tersumbat serta mata mereka buta terhadap peringatan Allah dalam Alquran. Karena itu wahai kaum muslimin janganlah meninggalkan Alquran walaupun satu ayat, apalagi membacanya. Alquran itu perlu dibaca setiap saat dan dimengerti maknanya dan diamalkan segala perintah yang terkandung di dalamnya dan meninggalkan seluruh larangannya, barulah kita menjadi mulia dengannya.
Mendapat syafaat
Oleh karena demikian tugas orang tua, walaupun mereka tidak bisa membaca Alquran, harus mengirimkan anak-anak mereka kepada ustaz atau ke balai-balai pengajian untuk mempelajari Alquran agar anak dan orang tua akan mendapat syafaat di padang mahsyar nanti di hari kiamat. Demikian pula kalau kita mengaku diri sebagai seorang muslim, secara otomatis kita memahami prinsip-prinsip dasar keislaman, fardhu ain, dan benar dalam bacaan Alquran serta dengan ikhlas mau melaksanakan perintah Alquran. Gunakan semboyan, “tiada hari tanpa membaca Alquran”.
opini serambi
Opini Hari Ini
Hidup Mulia dengan Alquran
Penulis Opini
Dr Muhammad AR
kitab suci Alquran
Kawasan Strategis Regional dan Keterbukaan Ekonomi Aceh |
![]() |
---|
Harapan Kepada 17 Guru Besar UIN Ar-Raniry, Penuntun Cahaya Bagi Umat |
![]() |
---|
Humas dan Media di Era Digital, Ibarat Jembatan dan Jalan Membangun Komunikasi dan Citra Institusi |
![]() |
---|
Ayah, Pulanglah dari Warung Kopi, Semai Cinta di Rumah |
![]() |
---|
Haruskah Karya Anak Bangsa Terindeks Scopus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.