Kupi Beungoh

Memahami Algoritma Kebangsaan, Implementasi Nilai-nilai Kebangsaan untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan

Menurut Prof. Richardus Eko Indrajit, algoritma kebangsaan merupakan suatu rangkaian langkah sistematis dan terstruktur untuk menciptakan serta mening

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ FOR SERAMBINEWS
Habiburrahman STP MSc Alumni Taplai Virtual Lemhannas RI Angkatan II Tahun 2023/Kepala UPTD BPSBTPHP Distanbun Aceh 

Oleh: Habiburrahman STP MSc*)

NEGARA Kesatuan Republik Indonesia yang disingkat dengan NKRI merupakan negara yang berkepulauan terbesar di dunia dan menjadi negara berpenduduk terbesar keempat di dunia serta negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

NKRI terletak pada sebuah negara di Asia Tenggara yang berada di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia serta dilintasi garis khatulistiwa. NKRI memiliki peranan yang besar dalam memajukan bangsa sesuai dengan Visi Indonesia Emas 2045 yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara maju apalagi momen tersebut akan terjadi bonus demografi penduduk Indonesia dimana 70 persen berada pada usia produktif dimana butuh kebijakan dan program dalam rangka menyiapkan generasi muda yang memahami tentang algoritma kebangsaan.

VIDEO Buntut Polemik Ponpes Al Zaytun, MUI Bakal Keluarkan Fatwa tentang Pemahaman Keagamaan

Menurut Prof. Richardus Eko Indrajit, algoritma kebangsaan merupakan suatu rangkaian langkah sistematis dan terstruktur untuk menciptakan serta meningkatkan rasa cinta dan bangga masyarakat Indonesia terhadap bangsa dan negara melalui pemanfaatan beragam teknologi digital khususnya media sosial.

Sehingga diharapkan akan adanya energi baru dari generasi muda agar melek teknologi terhadap peradaban dan pertumbuhan global namun tetap membumi dengan memperhatikan akar budaya bangsa yang salah satunya adalah nilai gotong royong sebagai bagian dari konsensus Bhineka Tunggal Ika.

Pada kesempatan ini penulis ingin mencoba mengaktualisasikan algoritma kebangsaan yang punya nilai yang terkandung dalam konsensus kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang salah satu berfokus kepada ekonomi hijau Indonesia.

Yaitu menyangkut wujud ketahanan pangan dalam memperkuat ketahanan nasional yang harapan ke depan akan tumbuh dan berkembangnya produk – produk pangan yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia yang selain bisa mencukupi untuk daerah sendiri dan harapan ke depan akan bisa dikomersilkan secara luas ke negara lain dengan pemanfaatan teknologi digital.

Salah satu upaya yang harus dilakukan Pemerintah beserta dengan seluruh elemen masyarakat Indonesia yaitu bagaimana menjaga keutuhan bangsa dengan menumbuhkan wawasan kebangsaan yang berjiwa patriot dan nasionalisme untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Setelah Terbongkar, Rendy Kjaernett Ungkap Alasan Selingkuh dari Lady Nayoan, Singgung Sisi Gelapnya

Salah satunya bagaimana menjamin ketersediaan pangan masyarakat melalui penguatan ketahanan pangan sebagai upaya agar stabilitas ketersediaan sumber pangan di seluruh kesatuan wilayah terus terjaga secara mandiri dan berkelanjutan agar nilai –nilai NKRI terus terawat dalam menjaga stabilitas negara.

Ketahanan pangan adalah semua orang setiap saat memiliki akses fisik, sosial, dan ekonomi ke pangan yang cukup, aman, dan bergizi yang memenuhi preferensi pangan dan kebutuhan pangan mereka (menurut lembaga United Nations’ Committee on World Foods Security Komite PBB).

Sedangkan Menurut Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2012 Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Dalam kontek nilai – nilai wawasan kebangsaan yang terkandung dalam konsep NKRI, untuk penguatan ketahanan pangan perlu adanya keselarasan potensi dan jumlah penduduk dengan kerja sama yang baik baik dari Pemerintah maupun masyarakat.

Penjabaran nilai – nilai kebangsaan dalam penguatan ketahanan bisa kita laksanakan yang pertama pada nilai kesatuan wilayah dimana pada nilai ini peranan yang perlu dilakukan dalam penguatan ketahanan pangan yaitu melalui penggalian data luas lahan yang tersedia, jumlah penduduk dan potensi pasar serta juga perlu memperhatikan geografis daerah agar masing – masing wilayah dan adanya kerja sama yang baik agar dapat memenuhi kebutuhan pangan saling mengisi antar wilayah dengan saling berbagi informasi.

Mengingat keadaan wilayah Indonesia yang tersebar dengan jaraknya dibedakan oleh pulau dan pegunungan dalam memperkuat kesatuan wilayah untuk menjaga ketahanan pangan maka secara umum kita harus memperhatikan potensi wilayah yang berpeluang komoditas pangan apa yang sesuai ditanam agar sumber pangan selalu terjaga ketersediaannya. Ketersedian dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Produksi, Distribusi dan Pertukaran antar Wilayah.

Secara Produksi yang menjadi perhatian yaitu dimana seberapa banyaknya jumlah dan jenis makanan yang tersedia untuk masyarakat, selanjutnya Distribusi, bagaimana makanan tersedia (dipindahkan secara fisik) dalam bentuk apa, kapan dan kepada siapa, sedangkan Pertukaran, menyangkut seberapa banyak makanan yang tersedia dan diperoleh melalui mekanisme pertukaran seperti barter, perdagangan, perdagangan atau pinjaman di masing – masing wilayah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved