Dari Raker FKUB se-Aceh, Tokoh Kristen: Siapa Bilang Aceh tidak Toleran, Suruh Temui Saya!
Tokoh agama Kristen yang telah tinggal di Banda Aceh, drh Idaman Sembiring, memberi kesaksian bahwa masyarakat Aceh toleran dan terbuka (kosmopolit).
SERAMBINEWS.COM - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh menggelar Rapat Kerja (Raker) FKUB se-Aceh di Hotel Grand Permata Hati Banda Aceh, Rabu (26/7/2023).
Dalam siaran pers yang diterima Serambi dari Sekretaris FKUB Aceh, Hasan Basri M Nur, disebutkan, tokoh-tokoh lintas agama dan Kepala Kesbangpol se-Aceh bertemu dalam raker tersebut untuk melaporkan kondisi terkini dari daerah masing-masing, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2024.
Tokoh agama Kristen yang telah tinggal di Banda Aceh, drh Idaman Sembiring, memberi kesaksian bahwa masyarakat Aceh toleran dan terbuka (kosmopolit).
Idaman yang datang dari Tanah Karo Sumatera Utara ke Banda Aceh pada tahun 1981 mengaku tidak mengalami kendala dalam bersosialisasi di Aceh.
“Saya datang ke Aceh pada tahun 1981 untuk kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala,” ujar Idaman dalam raker dan dialog yang dipandu Sekretaris FKUB Aceh, Hasan Basri M. Nur.
Baca juga: Rahasia Kulit Glowing, dr Zaidul Akbar : Rutin Oleskan Minyak Ini, Kulit Lembap, Kencang dan Elastis
Baca juga: Ternyata Makanan Ini Penyebab Perut Buncit, Berikut Penjelasan dr. Zaidul Akbar
“Setelah tamat, saya diterima sebagai PNS di Banda Aceh. Tidak ada masalah apa pun,” sambung Idaman.
Idaman bercerita tentang pengalamannya tinggal di Lampulo dan hendak mengadakan syukuran atas satu tahun kelahiran bayinya yang ketiga.
Idaman mengundang perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat untuk membicarakan perihal hajatannya.
“Saya katakan, saya hendak memberi makan sekitar 200 orang warga. Saya punya kambing satu ekor dan beras 1 zak. Tapi saya tak pandai memasak,” cerita Idaman Sembiring.
Dikatakannya, lalu masyarakat setempat yang menyiapkan masakan dan menghidangkannya untuk untuk para tamu kenduri.
“Saya diminta untuk duduk dan menerima tamu saja. Warga desa yang menyiapkan makanan,” ungkap Idaman yang kini telah pensiun dari status PNS.
“Aceh sangat toleran. Siapa bilang Aceh tidak toleran, suruh temui saya,” kata ayah tiga anak yang mengaku betah tinggal di Banda Aceh karena tak ada aksi begal di jalanan walau pada larut malam.
Dalam raker bertema “Harmoni Menuju Pemilu Damai 2024” itu panitia menghadirkan empat nara sumber, yaitu Masrimin (Plh Kaban Kesbangpol Aceh), A Hamid Zein (Ketua FKUB Aceh), Zulfahmi (Kemenag Aceh) dan Prof Dr Ir Ahmad Humam Hamid (Sosiolog Universitas Syiah Kuala).
Baca juga: 5 Kecamatan di Pidie Lokasi Penghasil Bawang Merah, Butuh 5 Unit CAS Memperlambat Penyusutan
Dalam membahani peserta yang terdiri dari para ketua FKUB dan Kaban Kesbangpol se-Aceh itu, Ahmad Humam Hamid mengatakan bahwa keberagaman (majemuk) dan toleransi merupakan dua sisi yang harus dimiliki suatu daerah/negara jika mau meraih kejayaan.
Humam bercerita tentang Aceh masa kesultanan yang kosmpolit, dihuni berbagai bangsa dan agama.
Tegas! Tarmizi Minta ASN jangan Pamer Gaya Hidup Mewah di Medsos & Dunia Nyata |
![]() |
---|
Kota Langsa Diguyur Hujan dan Angin Kencang, Hati-hati Saat Bepergian |
![]() |
---|
Hamas Setuju Pembentukan Pemerintahan Teknokrat di Gaza |
![]() |
---|
Caplok 82 Persen Tepi Barat, Israel Inginkan Tanah Maksimum dengan Populasi Arab Minimum |
![]() |
---|
Fraksi Gerindra Ajak Pemko Prioritas Kepentingan Warga dalam APBK Perubahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.