Berita Sabang
Viral, Remaja Sabang Dirujuk ke Banda Aceh Pakai Boat Nelayan, Pospera Sesalkan Arogansi Petugas
Pada saat itu disebut-sebut kapal lambat, yaitu KMP BRR sudah berangkat, tapi ingin balik kembali untuk menjemput pasien itu, tapi dilarang seorang ok
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Mursal Ismail
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang remaja berusia 13 tahun asal Sabang berinisial MAA harus ditumpangi menggunakan boat nelayan saat dirujuk dari Sabang ke Rumah Sakit Jiwa RSJ Aceh di Banda Aceh, Kamis (3/8/2023).
MAA harus dirujuk ke RSJ Aceh di Banda Aceh karena disebut-sebut kambuh suatu penyakit yang sudah dialami sejak kecil.
Sementara itu, ia harus ditumpangi ke speed boat nelayan untuk menyeberang ke Banda Aceh karena diduga tak diizinkan naik ke kapal motor penyeberangan oleh seorang oknum petugas.
Video MAA yang sedang sakit dibawa menggunakan boat nelayan pun viral di media sosial, setidaknya di kalangan masyrakat Sabang.
Dalam video yang juga diterima Serambinews, Jumat (4/8/2023), remaja ini tampak berbaring di dalam boat yang dipangku sang abang.
Di dalam boat nelayan juga tampak dua pria duduk di belakang. Satu di antaranya menyetir boat nelayan tersebut.
Remaja ini diduga harus ditumpangi ke boat nelayan akibak oknum Pegawai PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) di Pelabuhan Balohan Sabang menolak memberikan layanan penyeberangan lintas Sabang - Banda Aceh kepada pasien itu.
Eliyani(39) Ibu Azis saat di konfirmasi oleh serambinews.com, membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, Oknum ASDP yang di ketahui sebagai supervisi lintasan Balohan - Ulee Lheu melarang anaknya untuk naik ke Kapal Ferry yang berangkat pada Kamis, (3/4/2023) pukul 17.30 WIB.
"Kapal BRR baru saja berangkat, karena anak saya dalam kondisi urgen, setelah dikonfirmasi, kapten kapal bersedia putar balik untuk menunggu pasien. Tapi Oknum pegawai ASDP yang berjaga di pelabuhan melarang kapal untuk putar balik," ujarnya Eli.
Menurut Eliyani, pihak ASDP dalam hal ini sepervisi lintas balohan - Sabang itu melarang anaknya dinaikkan ke KMP BRR karena tidak memiliki surat rujukan dari rumah sakit.
"Anak saya sudah menjelaskan kepada penjaga surat rujukannya via online yang langsung di kirim pihak dokter Sabang kepada rumah sakit tujuan di Banda Aceh, akan tetapi oknum tersebut enggak merespon dengan baik," ungkapnya.
Sejauh ini Serambinews.com belum mendapat konfirmasi dari pihak ASDP atas perkara ini yang videonya sudah viral itu. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.