Jurnalisme Warga
Dudika, Kekuatan Membangun Pendidikan di SMK
DEWASA ini kemajuan industri mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya penerapan teknologi dan informasi dalam proses produksi.
Komitmen antara SMK dan Dudika secara jangka panjang ini dinilai sangat menguntungkan pihak sekolah dan perusahaan atau industri.
Saat ini SMK dan Dudika terus mengikatkan diri dalam kerja sama yang tertuang dalam memorandum of understanding (MoU).
Poin-poin kerja sama bukan hanya tertuang di atas kertas, melainkan pelaksanaan riil dalam memajukan pendidikan vokasi nyata terjadi dalam proses belajar-mengajar, sehingga program kerja sama antara pihak SMK dengan Dudika pun menjadi syarat mutlak keberhasilan pendidikan vokasi nantinya.
Prinsip-prinsip kemitraan
Kemitraan mengandung pengertian suatu kesepakatan hubungan kerja sama antara dua atau beberapa pihak untuk mencapai tujuan bersama.
Kemitraan dapat berjalan dengan baik jika masing-masing pihak yang bekerja sama saling menghormati prinsip-prinsip kemitraan dan semua pihak yang terlibat saling diuntungkan.
Apabila salah satu pihak merasa dirugikan, maka tujuan kemitraan tidak terpenuhi lagi. Kemitraan dapat berjalan dengan baik jika dilakukan berlandaskan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
Pertama, saling menguntungkan.
Kerja sama dapat memberi manfaat yang saling menguntungkan, misalnya jika Dudika menjadi tempat magang siswa SMK, Dudika memanfaatkan kerja sama ini untuk meningkatkan citra di masyarakat dan pihak SMK mendapatkan keuntungan adanya tempat praktik yang nyata bagi siswa.
Kedua, saling memperkuat.
Kerja sama dapat saling memperkuat untuk menghadapi pesaing dari luar, misalnya jika SMK menjadi pemasok bahan baku yang dapat dipercaya, murah, dan berkualitas. SMK diperkuat oleh industri jika mendapat kepercayaan untuk mengelola sebagian dari sistem produksi industri sehingga SMK mampu menjadi contoh bagi SMK lain.
Ketiga, saling memerlukan. Kerja sama dapat saling memerlukan jika SMK memerlukan Dudika untuk menerima tenaga kerja lulusan SMK dan industri memerlukan SMK sebagai tempat 'training center' ataupun kelas industri bagi calon tenaga kerja industri tersebut.
Keempat, kesamaan perhatian. Kemitraan akan berjalan efektif jika SMK dan Dudika memiliki kesamaan perhatian untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dudika wajib menyisihkan sebagian perhatiannya, sumber daya yang dimilikinya sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan untuk pendidikan, seperti program Isuzu Education Partner di SMK Negeri 1 Al Mubarkeya.
Kelima, keterbukaan.
Kemitraan SMK dengan Dudika akan berhasil efektif jika keduanya memiliki keterbukaan, khususnya dalam masalah biaya dan kegiatan yang dilakukan bersama-sama. Siswa SMK juga harus terbuka menyampaikan keinginannya. Keterbukaan dan kejujuran menumbuhkan sikap saling percaya dan memercayai bahwa Dudika telah memberikan yang terbaik bagi siswa SMK yang bermitra.
Keenam, kesamaan komitmen. Pelaksanaan kegiatan membutuhkan tenaga, waktu, dan sumber daya yang lain, oleh sebab itu dua pihak yang bermitra harus memiliki komitmen untuk menyediakan waktu, tenaga, maupun sumber daya yang lain.
Dengan komitmen ini diharapkan tidak akan terjadi masalah kurang disiplin, kurang bertanggung jawab, dan kurang semangat untuk bekerja keras.
Menjawab tantangan SMK membangun relasi yang kuat dengan Dudika merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas lulusan sehingga perlu adanya program penyelarasan antara SMK dengan Dudika.
Dalam program penyelarasan yang dimaksud adalah penyesuaian lulusan yang dihasilkan oleh dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja yang direpresentasikan melalui tingkat penyerapan tenaga kerja dan penyelarasan melalui tingkat pemenuhan permintaan dunia kerja.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.