Jurnalisme Warga
Mengasah Keterampilan Berbahasa Bersama Praktisi di UBBG
Kegiatan tersebut membantu kami lebih mengenal diri kami secara mendalam. Apa saja yang menjadi kekuatan yang ada di dalam diri, kemudian apa kelemaha
Sama halnya dengan mata kuliah Dasar-Dasar Berbicara, Bu Raudhatul pun meminta sebuah tugas akhir, yaitu menulis karya ilmiah populer. Nantinya, tulisan kami akan dicek pada sebuah aplikasi untuk membuktikan keaslian karya tersebut. Tidak sekadar memberikan materi, kami mendapatkan kesempatan menulis sembari mendapatkan koreksi langsung dari dosen praktisi. Ada banyak kesalahan yang ditemukan pada tulisan saya. Padahal, selama ini saya merasa sudah bisa menulis. Ternyata tidak. Hampir saja saya mencampuradukkan antara fiksi dengan opini.
Kehadiran Bu Aini dan Bu Raudhatul membuat saya menyadari pentingnya menguasai elemen dalam berbahasa. Jika saya tidak suka berbicara, paling tidak saya harus bisa melakukannya saat diminta. Lalu sebagai penulis baru yang masih mentah, saya menyadari pentingnya terus belajar ilmu kepenulisan. Tidak hanya menulis apa yang ingin ditulis saja, tetapi harus diimbangi dengan keahlian dasar. Dengan demikian, saya akan menghasilkan sebuah tulisan yang menarik perhatian, indah, rapi, dan mudah dipahami oleh pembaca.
Saya yakin, kehadiran para dosen praktisi memberikan ilmu baru bagi setiap mahasiswa. Oleh karena itu, saya sangat berharap bisa menikmati kembali proses belajar bersama dosen praktisi. Pemerintah harus memberikan dukungan penuh agar program ini akan terus berlanjut. Dengan demikian, akan banyak generasi berbakat yang lahir dari universitas setelah mendapatkan gemblengan intens dari dosen tetap dan dosen praktisi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.