Jurnalisme Warga
Gempa Pasti Datang, Antisipasi atau Ada Korban Dulu?
Pemenuhan terhadap standar baru sehingga demand vs supply juga terpenuhi pada bangunan baru yang akan dibangun relatif mudah. Meskipun masih sering ju
Dalam perencanaan, kekuatan suatu struktur beton bertulang adalah kapasitas menahan beban yang bekerja dipikul bersama oleh beton dan besi tulangan. Porsinya, sangat beragam. Berkurangnya peran besi tulangan karena karatan tentu akan memperlemah struktur tersebut. Apalagi juga bersamaan dengan semakin kecilnya ukuran kolom beton.
Pada beberapa kasus, pemilik sudah coba menangani seadanya dengan menutup kembali tulangan yang sudah terlihat karena lepasnya selimut beton. Namun, penanganan seperti ini tidak sesuai untuk menghentikan proses karatan. Mungkin hanya dalam hitungan 1-2 tahun kemudian retak akan kembali muncul dan selimut beton akan kembali lepas serta tulangan sudah semakin mengecil.
Sayang sekali, pada saat masih tersedianya dana rehab-rekon di tahun 2005-2008 dulu fenomena ini tidak/belum terlihat dengan kasatmata sehingga dana yang begitu banyak hanya digunakan untuk bangun baru dan juga untuk perbaikan bangunan yang mengalami rusak fisik dan masih layak diperkuat.
Namun, bangunan yang rusaknya tidak terdeteksi tidak dilakukan sehingga bangunan yang saat ini kolom bertulang lantai dasarnya sudah mengalami penurunan kekuatan akibat karatan tidak tertangani.
Proses berkaratnya tulangan memang adalah fungsi waktu dan lingkungan. Saat tulangan sudah mulai berkarat maka kecepatannya akan cepat/ eksponensial. Karenanya, penurunan kekuatan struktur beton bertulang akan cepat setelah tulangan mulai berkarat.
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti: Bunga R. (2022); Samsunan (2017); dan Syahriza F. (2013), dan lain-lain menunjukkan bahwa bangunan yang sudah terbangun sebelum tsunami 2004 dan terendam air gelombang tsunami karena berada di kawasan genangan, tulangan kolom bawahnya sudah mengalami karatan yang cukup parah. Bahkan, ada sebagian bangunan yang tulangan gesernya sudah terputus sehingga kapasitasnya berkurang drastis.
Perlu diingat bahwa sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Aceh, Sumatra, dan sejumlah besar wilayah Indonesia, akan terus mengalami gempa, baik intensitas kuat, sedang, apalagi yang kecil karena gempa adalah kejadian alam yang akan berulang pada siklus waktu tertentu.
Perkuatan kolom bangunan yang besi tulangannya sudah mengalami karatan perlu segera dilakukan untuk mencegah kegagalan/runtuh dan kerugian material dan jiwa.
Berbagai metode perkuatan struktur beton bertulang saat ini sudah diperkenalkan dan terbukti cukup ampuh memperbaiki dan mengembalikan kekuatan/kapasitasnya.
Untuk bangunan di pantai barat, utara, dan sebagian pantai timur Aceh yang terdampak tsunami 2004 relatif hanya berlantai dua dan tiga, teknologi dan metode perkuatan yang ada saat ini tersedia sangat banyak. Mulai dari yang mahal hingga yang semua bahannya tersedia di pasar lokal. Seperti, misalnya, dengan memanfaatkan teknologi ferosemen (disertasi penulis, 2001). Apalagi kalau dikombinasi dengan penggunaan bata ringan.
Di negara yang berpotensi mengalami gempa besar, seperti Jepang, pekerjaan 'retrofitting' ini sudah menjadi tuntutan. Singapura dan Malaysia pun, mengambil sikap yang kurang lebih sama. Meskipun potensi terjadinya gempa di kedua negara tetangga ini kecil. Namun, gempa tahun 2004 lalu menjadi pembelajaran karena juga terasa guncangannya di sana.
Prinsipnya adalah memperbaiki dengan memperkuat akan jauh lebih murah dibandingkan dengan membangun baru. Apalagi ada potensi juga kehilangan jiwa akibat runtuhnya bangunan. Bangunan yang dikhawatirkan tidak sesuai lagi, baik karena penurunan kapasitas dan atau tidak sesuai lagi dengan standar/aturan baru serta adanya potensi ancaman gempa, maka langkah antisipasi yang dipilih adalah perkuatan. Kecuali, kalau biaya untuk perkuatan lebih besar dari 1/3 dari biaya membangun baru, maka pilihannya adalah bangun baru.
Cukuplah pengalaman di sejumlah wilayah dan negara lain menjadi pelajaran dan jangan ambil risiko.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.