Breaking News

Viral

Rincian Iuran Rp1,7 Juta yang Diminta Kepsek Imam Mujahid ke Siswa, Pengadaan Mobil Diberi 3 Pilihan

untuk pengadaan mobil tersebut, pihak SMP N 1 Ponorogo memberi 3 pilihan jenis mobil yang digunakan untuk kendaraan operasional sekolah.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Ansari Hasyim
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Sosok Imam Mujahid, Kepsek yang Minta Sumbangan Rp1,7 Juta ke Siswa: Baru Setahun Menjabat 

Apalagi, kata dia, mobil yang diminta adalah mobil merk Toyota jenis Inova.

Baca juga: Sosok Shelma, Gadis 14 Tahun Berani Tinggal di Kampung Mati Tanpa Tetangga, Jarak ke Sekolah 1 Jam

Pun dia mempertanyakan apakah benar-benar akan digunakan untuk sekolah atau lainnya.

“Kalau nanti dipakai apa saya pribadi tidak tahu. 200 murid, mobil satu apa bisa dipakai? Kebijakan tidak ada yg populis Kalau Inova tidak populis. Apa harus Inova?,” tanyanya.

Dia berharap kebijakan tersebut ditinjau ulang. Karena saat kesepakatan, ratusan wali murid memang diundang. Namun menurutnya tidak membuat kesepakatan dari nol.

“Jadi disana sudah ditawarkan 3 pilihan. Hanya pada beda tahun Inova. Kesepakatan itu harus dipikir ulang khususnya mobil,” terangnya.

Diketahui, untuk pengadaan mobil tersebut, pihak SMP N 1 Ponorogo memberi 3 pilihan jenis mobil yang digunakan untuk kendaraan operasional sekolah.

Namun dari tiga jenis pilihan yang diberikan, yang membedakan hanya pada harganya saja. 

Pada pilihan pertama mobil Inova 2017 dengan harga Rp 225 juta.

Pilihan kedua mobil Inova 2018 dengan harga Rp 240 juta dan pilihan ketiga Inova 2019 dengan harga Rp 265 juta.

Pada pilihan pertama per siswa dibebani Rp 1,590.556.

Pilihan kedua Rp 1.682.569 dan pilihan ketiga Rp 1.769.375.

Dinas Pendidikan Minta Ditinjau Ulang

Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi mengatakan dirinya sudah meminta agar Kepsek SMPN 1 dan Komite merevisi ulang rencana penarikan sumbangan yang mencapai jutaan rupiah tersebut bagi orang tua siswa.

“Kemarin sudah saya hubungi kepala sekolahnya. Saya minta mereka (SMPN 1 Ponorogo) berpikir ulang, mana program yang esensial dan tidak,” ujar Nurhadi, Jumat (29/9/2023), dikutip dari Kompas.com.

Nurhadi mengatakan, sejatinya Pemkab Ponorogo sudah memberikan masukan bagi satuan pendidikan agar pelayanan pendidikan tidak sampai memberatkan masyarakat.

“Semestinya satuan pendidikan bisa melakukan skala prioritas penarikan, sumbangan dari komite,”

“Untuk itu harus memperhitungkan bagaimana kepentingan masyarakat biar menjadi nyaman,” katanya.

Terhadap fakta itu, Nurhadi sudah menghubungi komite dan kepsek SMPN 1 Ponorogo merevisi ulang penarikan sumbangan sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Saat ditanya pengadaan atau peremajaan mobil sudah mendesak di SMPN 1 Ponorogo, Nurhadi menyatakan pengadaan mobil harus dievaluasi kembali.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved