Konflik Palestina vs Israel

Iron Dome, Benteng Pertahanan Udara Israel ‘Kewalahan’ Hadapi Gempuran Serangan Roket Hamas

Hal itu membuat Israel kewalahan dalam menjaga pertahanan udaranya, dan mengakibatkan pemerintah Israel menyatakan darurat perang.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
(AFP / JACK GUEZ)
Sistem pertahanan anti-rudal buatan Israel, Iron Dome atau Kubah Besi. 

Iron Dome, Benteng Pertahanan Udara Israel ‘Kewalahan’ Hadapi Gempuran Serangan Roket Hamas

SERAMBINEWS.COM – Ribuan roket yang dilancarkan oleh kelompok pejuang Palestina, Hamas mampu menembus dan  menghindari sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome.

Hal itu membuat Israel kewalahan dalam menjaga pertahanan udaranya, dan mengakibatkan pemerintah Israel menyatakan darurat perang.

Iron Dome merupakan sistem pertahanan udara yang dirancang untuk menghalau dan menghancurkan serangan roket jarak pendek dan roket artileri yang ditembakkan dari rentang jarak 4 kilometer hingga 70 kilometer.

Pada Sabtu (7/10/2023), Hamas diperkirakan menembakan 3.000 roket ke wilayah udara Israel, dan menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka.

Kegagalan Iron Dome milik Israel telah membuktikan adanya kelemahan pada sistem pertahanan udara Israel.

Sistem pertahanan udara Kubah Besi (Iron Dome) Israel bekerja keras menahan gelombang serangan roket kelompok Hamas dari Jalur Gaza, Selasa 911/5/2021) hingga Rabu (12/5/2021).
Sistem pertahanan udara Kubah Besi (Iron Dome) Israel bekerja keras menahan gelombang serangan roket kelompok Hamas dari Jalur Gaza, Selasa 911/5/2021) hingga Rabu (12/5/2021). (AFP/ANAS BABA)

Baca juga: Sosok Syekh Ahmad Yasin, Pendiri Hamas, Dari Imam Masjid Hingga Pimpin Gerakan Perlawanan Islam

Informasi ini diperkuat dengan kurangnya data intelijen dan pasukan jaga Iron Dome di Israel, sehingga ketidakmampuan Iron Dome untuk menghadapi stategi serangan Hamas membuat Israel rentan.

Dalam menghadapi ribuan roket Hamas, Israel hanya mengandalkan 20 roket dalam empat peluncur per baterai.

Sehingga persediaannya akan cepat habis saat serangan hari Sabtu, dan pengisian ulangnya memerlukan waktu.

Iron Dome, yang diperkirakan memiliki 11 baterai, juga dirancang untuk memprioritaskan rudal yang paling mengancam – seperti ICBM atau rudal jelajah – dibandingkan roket yang lebih kecil atau lampu mikro yang digunakan oleh Hamas.

“Serangan yang terkoordinasi dengan sangat baik ini berarti bahwa dibandingkan 10 atau 20 roket yang diluncurkan dari satu tempat ke wilayah udara Israel, serangan ini terjadi dari berbagai sudut,

yang membuat pertahanan udara menjadi sangat sulit,” kata Sam Cranny-Evans dari Royal United Services Lembaga think tank, dikutip dari The National, Rabu (11/10/2023).

“Ini benar-benar sebuah kejutan, namun juga luar biasa, menghasilkan efek yang cukup mengejutkan,” sambungnya.

“Besarnya skala kejadian ini membuat mereka kewalahan dalam mengambil keputusan dan memahaminya,” katanya lagi.

Baca juga: Terungkap Penyebab Iron Dome Israel Gagal Cegah Serangan Roket Hamas

Iron Dome Israel
Iron Dome Israel (SERAMBINEWS/IST via manado.tribunnews.com)

Brigadir Ben Barry, dari lembaga think tank International Institute of Strategic Studies, mengatakan bahwa Iron Dome memiliki keterbasan dalam kapasitasnya untuk menjatuhkan benda dari langit.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved