Breaking News

Jurnalisme Warga

Membuka Gulungan Jalur Rempah di PKA Ke-8

Tidak ada yang menyangkal tentang sejarah Kepulauan Nusantara sebagai “tanah harta karun” incaran para pedagang internasional era abad ke-5 Masehi. Se

Editor: mufti
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
MELINDA RAHMAWATI, Mahasiswi Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Jakarta, melaporkan dari Banda Aceh 

Saya sangat setuju jika pergelaran budaya ini tidak hanya sekadar untuk menaikkan nilai pariwisata Aceh di level Nusantara dan internasional. Lebih daripada itu, PKA hadir sebagai bentuk konsistensi antargenerasi dalam menjaga, melestarikan, dan memperkenalkan setiap warisan indatu moyangnya. Merasa bangga dengan identitas budaya yang sudah mengakar kuat dan terus merefleksikan diri dari setiap nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.

Sebuah gulungan sejarah kemegahan sebuah kerajaan besar yang telah berdiri berabad-abad silam bersama dengan kejayaan perdagangan rempah-rempah dari berbagai daerah di Nusantara. Hingga pada akhirnya rempah-rempah tersebut bagaikan “harta karun” paling berharga yang saling diperebutkan hingga terjadinya kolonialisme.

Betapa rasa syukur tidak terhingga kepada Allah Swt. yang telah mengantarkan saya untuk mengenal tentang kebudayaan Aceh yang sesungguhnya. Dan, kini dapat turut serta menikmati gemerlapnya kemegahan dan keanggunan pusaka yang ditinggalkan dan dilestarikan hingga kini.

Setelah gulungan sejarah jalur rempah dan kemegaan Kesultanan Aceh Darussalam selesai saya baca, semakin saya mengerti betapa pentingnya menjaga budaya dan merefleksikan Sejarah, khususnya mengenai Jalur Rempah Nusantara.

Sesuai dengan kalimat terakhir dalam lagu tema PKA ke-8 ini, “Lestarikanlah budaya, majukan pariwisata. Pekan Kebudayaan Aceh dari Aceh untuk dunia, dari Aceh untuk semua”. Dengan melestarikan budaya lokal, kita semua dapat terus memajukan industri pariwisata. Dari Pekan Kebudayaan yang dihelat sejak tahun 1958 ini, Aceh mempersembahkan wajah yang sesungguhnya kepada masyarakat dunia .

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved