Kupi Beungoh
Umat Islam Berduka: Sebait Doa Untuk Palestina dan Dunia Islam
Perang antara Hamas dan Israel, pecah kembali pada tanggal 7 Oktober 2023 sampai hari ini belum ada tanda-tanda Israel akan menghentikan serangan bom
Oleh: Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag
Perang antara Hamas dan Israel, pecah kembali pada tanggal 7 Oktober 2023 sampai hari ini belum ada tanda-tanda Israel akan menghentikan serangan bom ke Palestina, meski kita mendengar seruan dari berbagai pihak, agar ini dihentikan.
Korban manusia yang syahid maupun yang terluka dari masyarakat sipil, perempuan, anak-anak dan orang tua, terus bertambah setiap harinya, ini kita baca, kita lihat setiap hari di berbagai media sosial, baik media cetak maupun elektronik.
Sebuah keadaan yang sangat mengkhawatirkan.
Salah apa rakyat Palestina terhadap Israel? Pelanggaran apa yang mereka lakukan sampai harus dibunuh demikian rupa, dengan sangat brutal dan kejam?
Gedung-gedung, rumah-rumah, sekolah, kantor, termasuk rumah sakit dan mesjid dibom dengan membabi buta sampai semua rata dengan tanah, sampai tidak ada tempat yang aman di Palestina, sampai tidak ada tempat buat rakyat Palestina untuk berlindung, meski di rumah sendiri, meski di tempat yang berada di bawah bendera PBB.
Mereka diusir dari rumah sendiri, lalu rumah mereka ditempati oleh orang-orang Yahudi, ini sudah terjadi sejak 56 tahun yang lalu sejak Palestina dijajah oleh Israel, sampai sekarang.
Begitu sangat bernafsu Israel ingin menguasai Palestina, fakta tentang ini bisa kita tonton atau kita dengar dari video-video yang beredar, prajurit Israel mengatakan bahwa mereka akan membunuh semua rakyat Palestina, akan mereka tembak siapa saja rakyat palestina yang mereka jumpai, dan ini benar-benar mereka lakukan. Sungguh sangat kejam.
56 tahun masa penjajahan Israel terhadap Palestina, merupakan masa yang sangat panjang, sangat melelahkan, sangat menguras keringat, materi, waktu, darah dan air mata. Jika perjuangan ini bukan karena Allah tentu sangat berat, jika tidak dalam pertolongan Allah, jika tidak Allah berikan keteguhan keimanan, kesabaran, keyakinan akan pembalasan bagi mereka yang syahid, meneguhkan semangat perjuangan muslim palestina untuk membela dan mempertahankan kota para Nabi dari penjajahan Israel, tentu tidak akan kuat mereka menjalaninya.
Sebab Perang Palestina Melawan Israel
Informasi yang kita dengar dan kita baca di berbagai media, perang ini terjadi karena Israel ingin menjajah, ingin menduduki, ingin memiliki Pelestina, ingin menjadikan Palestina sebagai negara mereka, sebagai tempat tinggal mereka, mereka ingin menghapus Negara Palestina dari peta dunia sebagaimana yang sedang mereka lakukan, Palestina hilang dari Peta Dunia dan berganti dengan Israel. Ini sudah mereka usahakan sejak tanggal 5 Juni 1967 Israel mulai menjajah Palestina, sejak 56 tahun yang lalu.
Allah Bersama Palestina
Ajaibnya, sama-sama kita saksikan di media sosial, tidak ada ketakutan di wajah rakyat Palestina, mereka mengatakan: " mereka tidak takut kecuali pada Allah", tidak ada wajah sedih atau berduka di wajah para syuhada (yang syahid) baik anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua.
Sama-sama juga kita dengar bahwa mayat-mayat yang meninggal di Palestina wangi tidak menyebarkan bau busuk meski sudah beberapa hari.
Kita lihat wajah para syuhada tersenyum merekah seperti melihat syurga, senyum bahagia, atau seperti wajah orang tertidur pulas setelah selesai beraktifitas, ini pertanda bahwa Allah menyertai perjuangan Palestina, Allah bersama rakyat Palestina.
Berbanding terbalik dengan mayat tentera Israel, baru 1 hari meninggal, sudah di simpan di tempat penyimpanan mayat, tetap keluar bau busuk yang sangat menyengat, begitu informasi kita lihat dividio-video yang beredar dimedia sosial.
Bagi keluarga muslim Palestina yang ditinggal, kita menyaksikan ada sedih karena kehilangan keluarga, anak, istri, suami, atau anggota keluarga lainnya, tapi kemudian Allah menguatkan mereka, Allah kokohkan hati mereka untuk melanjutkan perjuangan mempertahankan Palestina dari penjajahan Israel.
Begitu mengkhawatirkan keadaan rakyat di Palestina saat ini dibantai, ajaibnya rakyat Palestina tetap sabar, mereka tabah, mereka tidak mau keluar dari palestina meski diusir.
Setiap warga Palestina rindu syahid, setiap mereka menunggu syahid, setiap mereka bertanya kapan kesyahidan itu menjemput mereka? Sebuah keberanian yang luar biasa Allah berikan kepada mereka yang Istimewa.
Sebuah bukti keimanan yang luar biasa mendalam, keimanan yang tidak bisa ditukar dengan dunia dan seisinya, kecuali dengan syurga Allah SWT, keimanan yang tidak bisa dilogikakan.
Keimanan yang lahir dari sebuah pendidikan yang unggul tentunya, orang tua yang unggul, pendidikan dengan orientasi akhirat, pendidikan yang berlandaskan Al-Qur'an dan Sunnah, pendidiknya tentu orang-orang yang mencintai Al-Qur'an dan sunnah dan mempraktekkkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman hidup, sehingga hati-hati muslim Palestina, Allah tautkan dengan akhirat, mereka tidak takut kecuali pada Allah, meski nyawa taruhannya. Seperti inilah sejatinya generasi Islam.
Korban Kekejaman Israel Terhadap Palestina
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan rata-rata 160 orang anak terbunuh setiap hari di Gaza. "Tingkat kematian dan penderitaan sulit diperkirakan," kata juru bicara WHO Christian Lindmeier kepada wartawan di Jenewa. (Dikutip dari CNBC Indinesia).
Saat ini, semua fasilitas di Palestina sulit, alias krisis, rakyat Palestina sedang mengalami krisis air, krisis listrik, krisis obat-obatan, krisis makanan, krisis keamanan, krisis perlindungan, krisis tempat tinggal, krisis rumah sakit, krisis internet, krisis dan sulit dalam segala hal.
Krisis yang mereka hadapi, tidak ada kata yang paling tepat untuk menjelaskan bagaimana keadaan sulit rakyat Palestina hari ini. Korban pemboman oleh Israel yang terluka dilakukan operasi tanpa obat bius, begitu informasi yang kita dengar, kita lihat dari video yang beredar, bayi-bayi yang baru lahir di ruang PICCU yang tidak bisa dimaksimalkan peralatannya, karena terbatasnya listrik, begitu kita saksikan. Sudah bisa dibayangkan apa yang akan terjadi? Rakyat Palestina akan meninggal dan meninggal.
CNN Indonesia, Rabu, 15 November 2023 mencatat bahwa jumlah korban yang syahid selama 39 hari serangan Israel Ke Palestina sudah mencapai 11.320 orang, dengan rincian 4.650 anak-anak dan 3.145 perempuan, belum termasuk yang terluka.
Sebuah tragedi pembunuhan manusia yang sangat luar biasa banyak, sangat brutal, sangat kejam, sangat keji, sangat tidak berperikemanusian, dilakukan oleh mereka yang menyebut dirinya pembela Hak Asasi Manusia.
Apa Yang Diharapkan Israel Dari Palestina?
Apa salah Palestina? Kenapa Israel mau menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, uang dalam jumlah yang sangat banyak hanya untuk membunuh anak-anak, wanita, ibu-ibu, lansia, dan rakyat biasa di Pelastina?
Mereka yang terbunuh hanya orang biasa, hanya masyarakat biasa, yang bisanya hanya mencari makan untuk keluarga, anak-anak yang bisanya hanya belajar, hanya ibu-ibu yang mengurus rumah tangga atau membantu suaminya bekerja, bayi-bayi, yang mereka ini jika dihitung secara materi tidak bermakna apa-apa bagi Israel.
Namun selama 39 hari Israel menyerang Palestina, lebih dari 11.320 korban meninggal, terdiri dari 4.650 anak-anak dan 3.145 perempuan, belum termasuk yang terluka. Sungguh sangat kejam, sangat tidak berperikemanusian.
Mengapa ini dilakukan oleh Israel (yahudi)? Mengapa mereka membunuh rakyat Palestina? Jika melihat realita tersebut, kemungkinan terbesar adalah karena masalah keyakinan, masalah agama, mereka yakin akan kebenaran Risalah Nabi Muhammad SAW, mereka meyakini apa yang disampaikan oleh Muhammad SAW tentang mereka akan terjadi, tapi mereka tidak ingin mengimani.
Mereka khawatir apa yang disebutkan Rasulullah dalam hadis, bahwa mereka (yahudi) akan di bunuh pada suatu hari oleh kaum muslimin, meski mereka bersembunyi dibalik batu atau pohon, itu benar-benar terjadi.
"Hari kiamat belum akan terjadi sampai kaum Muslimin memerangi bangsa Yahudi. Mereka diserang oleh kaum Muslimin hingga bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun, batu maupun tumbuhan itu berkata, 'Wahai Muslim, wahai hamba Allah, di belakangku ada orang Yahudi. Kemari dan bunuhlah dia!' kecuali pohon gharqad. Sebab, pohon gharqad adalah pohon orang Yahudi." (HR Muslim)
Besar kemungkinan pembantaian rakyat Palestina oleh Israel, dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut, Israel mencoba membantai rakyat Palestina, agar Palestina bisa mereka kuasai, dengan tidak ada lagi rakyat palestina di negeri Palestina, apa yang disebutkan oleh Rasulullah dalam hadis tersebut tidak akan terjadi.
Dengan tidak adanya rakyat Palestina, tidak ada yang akan membunuh mereka (yahudi) nantinya, atau dengan tidak ada lagi rakyat Palestina mereka dapat mendirikan negara mereka, dan menanam pohon gharqad untuk tempat mereka berlindung nanti, dan menjadikan sisa masyarakat Palestina mengikuti agama mereka.
"Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka."(QS. Al-Baqarah ayat 120).
Segala upaya dilakukan Yahudi, untuk menghancurkan Islam.
Kita lihat generasi Islam saat ini sudah banyak yang hancur, karena game, karena handphone, karena lingkungan. Materi pendidIkan Islam yang diperoleh anak-anak tidak mampu lagi menjadi benteng bagi mereka, tidak mampu menjadi filter bagi mereka menghadapi berbagai pengaruh negatif dunia global.
Narkoba, pergaulan bebas, ganja, LGBT identik saat ini dengan pemuda-pemudi Islam. Tidak hanya yang muda, anak-anak TK, SD sampai orang tua menjadi pemakai atau pengedar narkoba.
Disini dapat kita lihat berbanding terbalik dengan penganut Agama lain, kuatnya doktrin agama mereka tanamkan kepada anak-anak mereka, termasuk doktrin membunuh muslim itu dalam ajaran mereka adalah jihad. Kita lihat kuatnya ukhuwah mereka, kuatnya pengaruh tokoh agama mereka, mampu menyatukan pengikutnya untuk mewujudkan apa yang mereka inginkan.
Berbanding terbalik dengan kondisi umat Islam saat ini, banyak, namun lemah.
Rasulullah bersabda, "Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring." Seseorang berkata, "Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?" Beliau bersabda, "Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn." Seseorang bertanya, "Apakah wahn itu?" Beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati," (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud).
Inilah kenyataan saat ini, muslim lemah, lemah secara ukhuwah, lemah secara ilmu, lemah dari sisi ekonomi, lemah dari sisi akidah, lemah dari sisi Akhlak, meski secara jumlah, masyarakat muslim saat ini dalam jumlah yang sangat banyak.
Sebaik Do'a Untuk Palestina Yang Sedang Berduka
Rakyat Palestina diserang tanpa salah, dibantai tanpa bisa melawan, mesjid-mesjid dihancurkan, rumah sakit demikian juga, orang beribadah dilarang, orang lagi shalat ditembak dengan membabi buta, apakah sikap ini dibolehkan? apakah ini manusiawi? Agama mana yang membolehkan tindakan demikian? Kita sepakat semua agama tidak mengajarkan untuk saling membunuh?
Namun demikianlah kenyataannya yang kita lihat, kita dengar, sehingga perang antara Israel dengan Palestina layak disebut perang Agama, perang mempertahankan diri, mempertahankan keimanan, keyakinan, mempertahankan tanah air, agar bisa aman dalam beribadah.
Oleh karena itu, Islam mengajarkan wajib bagi warga palestina mempertahankan diri dan negerinya, wajib bagi rakyat Palestina mengusir Israel dari Palestina, wajib bagi semua rakyat palestina untuk berjihad. Sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut ini:
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. (QS. At Taubah 41).
Lalu bagaimana dengan muslim di belahan dunia lainnya? Bagi mereka wajib membantu muslim palestina dengan apa yang dia miliki, dengan jiwa, dengan harta, dengan pikiran atau dengan sebait do'a selemah-selemahnya iman, karena sesama muslim itu bersaudara.
"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim No 4685)
Dalam hadis lain disebutkan:
“Barangsiapa membela kehormatan saudaranya (sesama Muslim), maka hal itu menjadi penghalang untuknya dari api neraka.” (HR Tirmidzi).
Kita yang lemah, kita tidak punya kekuatan yang canggih, kita tidak punya harta yang melimpah, kita tidak punya kuasa menghadapi kekejaman Israel?
Namun Kita punya hati, punya rasa sayang terhadap Muslim Palestina, dan semua muslim dimanapun mereka berada. Kita punya tangan untuk menulis kebiadaban Israel terhadap rakyat Palestina, kita punya lisan untuk menyampaikan kepada dunia kepada generasi Islam tentang Israel dengan sangat kejam membunuh, membantai muslim di palestina dari anak-anak, perempuan, rakyat biasa yang tidak berdosa.
Kita bisa mengajarkan kepada generasi Islam tentang Al-Quds, tentang negeri para nabi yang wajib kita jaga bersama.
Kita bisa mengajarkan jihad kepada generasi muda Islam, Jihad dalam makna "bersungguh-sungguh". Bersungguh-sungguh membantu rakyat Palestina, dan muslim lainnya meski hanya dengan sebait do'a, selemah-lemahnya iman".
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. (QS. Hujurat:15).
Jihad dalam bentuk lain bisa dilakukan adalah bersungguh-sungguh menjadi yang terbaik dalam posisi masing-masing. Jihadnya anak muda, bersungguh-sungguh dalam hal belajar dan menjaga diri dari prilaku yang negatif agar suatu hari dapat memimpin dunia, dapat menjaga kaum muslimin dan syari'at Islam.
Jihadnya seorang pekerja adalah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya semaksimal kemampuan. Jihadnya seorang pemimpin adalah memimpin dengan adil, dengan kasih sayang, agar kepemimpinannya menjadi rahmat bagi sekalian alam.
Jihadnya orang tua adalah berusaha menjadi orang tua teladan dalam kebaikan, berusaha keras mendidik anak-anak dengan nilai agama, mendorong anggota keluarga meninggalkan pekerjaan sia-sia seperti merokok, main game, sibuk dengan handphone, sampai menghabiskan waktu siang dan malam, yang seharusnya waktu tersebut dapat digunakan untuk belajar, menghafal Al-Qur'an, beribadah, bekerja, istirahat, membantu orang tua atau amal shaleh lainnnya.
Orang tua dapat menggerakkan anggota keluarganya, seorang guru dapat menggerakkan muridnya, seorang dosen dapat menggerakkan mahasiswanya, seorang pemimpin dapat menggerakkan karyawannya, rakyatnya untuk memenuhi mesjid dengan shalat berjama'ah di lima waktu shalat.
Shalatnya 5 waktu umat Islam di mesjid dengan berjama'ah, ini sangat ditakuti oleh kafir yang membenci Islam. Karena dengan berkumpul di mesjid, ini adalah kekuatan bagi muslim, saling menguatkan, silaturahmi, berdo'a bersama-sama sampai langit itu dipenuhi dengan Do'a, sampai 'Arasy bergetar, merayu Allah agar memberi kemenangan bagi kaum muslimin.
Jika umat Islam berkumpul di Mesjid, dilima waktu shalat berjama'ah, lima waktu tersebut para Ilmuwan para Alim ulama, ustadz, dapat menyirami keimanan umat Islam dengan tausiyah, tentang berbagai hal, agar keimanan dan kecintaan setiap muslim tumbuh dan subur kembali kepada Islam.
Dengan nasehat-nasehat tersebut diharapkan keimanan umat Islam berkobar kembali, semangat keIslaman dan kecintaan umat Islam terhadap agama akan kembali seperti semangat generasi Islam pada masa Nabi, sampai mampu menguasai 3/4 jazirah Arab.
Jika jalur bumi kita tidak berdaya, kita lemah, kita membangun jalur langit yaitu dengan "do'a", do'a adalah salah satu senjata bagi seorang muslim.
Ketika mesjid-mesjid itu penuh dengan jama'ah dilima waktu shalat, ketika itulah kemenangan bagi kaum muslimin sudah dekat. Kenapa demikian? karena hanya orang yang bertakwa yang sanggup menjaga shalat 5 waktu dimesjiid.
Kepada orang bertakwa, Allah bukakan penyelesaian bagi setiap masalah yang mereka hadapi.
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS At Thalaq: 2-3)
Tentunya dengan ketakwaan itu yang akan menghantarkan umat Islam kepada kemenangan.
"Katakan sesungguhnya pertolongan dan kemenangan itu sudah dekat.”(QS.al-Baqarah: 214).
Moga Allah memberikan hidayah kepada kita semua, dan meneguhkan keimanan kita semua hanya kepada Allah SWT
*) PENULIS Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag adalah Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
BACA TULISAN KUPI BEUNGOH LAINNYA DISINI
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.