Kupi Beungoh

Bersaing dengan AI: Teknologi yang Mampu Menggantikan Peran Manusia

Peran AI atau kecerdasan buatan semakin luas dalam kehidupan manusia, akankah AI menjadi ancaman bagi manusia ?

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Fauzul Azkia, B.Sc.IT (S.kom), Software QA Engineer (Software Tester Specialist), pada Transsion Indonesia, Jakarta 

Oleh: Fauzul Azkia, B.Sc.IT (S.kom) *)

Peran AI atau kecerdasan buatan semakin luas dalam kehidupan manusia, akankah AI menjadi ancaman bagi manusia ?

AI adalah singkatan dari Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan. AI merupakan kemampuan mesin atau komputer untuk meniru dan melaksanakan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia.

Ini mencakup berbagai teknik dan pendekatan, termasuk pembelajaran mesin, pengolahan bahasa alami, visi komputer, dan pemecahan masalah.

Selama saya bekerja sebagai Software QA Engineer pada Transsion Indonesia, penggunaan AI sangat terasa dalam menjalankan tugas tersebut.

Sekedar informasi Transsion Holdings adalah produsen telepon seluler yang berpusat di Shenzhen, Tiongkok, yang  memproduksi ponsel cerdas dengan merek Tecno, Itel, dan Infinix, produk elektronik dengan merek Syinix, aksesoris ponsel dengan merek Oraimo, serta menyediakan layanan purnajual dengan merek Carlcare.

Pada prinsipnya AI bertujuan untuk menciptakan sistem yang dapat belajar dan beradaptasi dari data, mengenali pola, dan membuat keputusan secara otonom.

Contoh penggunaan AI meliputi asisten virtual, pengenalan wajah, mobil otonom, dan banyak lagi.

Contoh AI dalam aktifitas kita adalah, Chatbot: Misalnya ChatGPT. Berikutnya Fitur Smart Compose, Quick Reply, dan Grammar Check. Juga ada Navigasi dan Perjalanan seperti google map. Di samping itu ada Google Lens dan OCR.

Google Lens menggunakan AI untuk mengenali objek dan memberikan informasi yang tepat berdasarkan gambar.

Sedangkan teknologi OCR (Optical Character Recognition) memanfaatkan AI untuk mengekstrak teks dari gambar.

Baca juga: Artificial Intelligence, Antara Ancaman dan Kemudahan

Konsep dan perkembangan AI melibatkan kontribusi dari banyak ilmuwan dan peneliti sepanjang waktu. Tidak ada satu individu tunggal yang dapat disebut sebagai "penemu" AI.

Karena ini lebih merupakan hasil kolaborasi dan evolusi konsep seiring waktu. Namun, istilah "Artificial Intelligence" pertama kali digunakan pada tahun 1956 di Konferensi Darthmouth.

Beberapa tokoh yang berkontribusi signifikan dalam perkembangan awal AI antara lain, Alan Turing. Pionir komputasi dan teori komputabilitas, Turing memberikan kontribusi penting dalam pemikiran tentang mesin yang bisa berpikir.

Ada juga John McCarthy. Dia menciptakan istilah "Artificial Intelligence" dan berperan dalam mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup AI pada Konferensi Darthmouth.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved