Pojok UMKM
PON XXI 2024 Harus Berdampak Ekonomi bagi Aceh
Pelaksanaan PON XXI 2024 harus dimanfaatkan secara maksimal sehingga memberikan dampak ekonomi bagi Aceh, terutama di kabupaten/kota tersebut
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Provinsi Aceh bersama Sumatera Utara akan berperan sebagai tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada tahun 2024. Ini adalah even besar berskala nasional di Aceh.
Baca juga: ORO Coffee Gayo Tawarkan Kopi Pilihan untuk Tamu PON 2024
Ia mesti dimanfaatkan secara maksimal dan optimal oleh seluruh masyarakat Aceh, khususnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sehingga memberi dampak ekonomi bagi masyarakat Aceh.
“Momentum pelaksanaan PON XXI 2024 harus dimanfaatkan secara maksimal sehingga memberikan dampak ekonomi bagi Aceh, terutama di kabupaten/kota tempat dilaksanakan cabang olahraga PON XXI,” ujar Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Aceh, Azhari SAg M.Si.
Baca juga: Berbagai Resource Datang ke Takengon
Dikatakannya, Diskop UKM Aceh terus memberikan pelatihan, pendampingan dan promosi bagi para pelaku UMKM di seluruh Aceh. UMKM di Aceh didorong untuk terus berkembang dan berinovasi sesuai keinginan pasar.
Terkait momentum pelaksanaan PON XXI 2024, UMKM yang ada di daerah pelaksanaan cabor PON untuk dapat membaca peluang dan Bersiap menyukseskan even PON melalui produk-produk yang dimiliki.
Baca juga: Ratusan Home Stay di Takengon Siap Sukseskan PON XXI
Aceh Tengah adalah salah satu kabupaten yang menjadi tuan rumah PON XXI 2024. Cabang olahraga yang direncanakan digelar di Aceh Tengah adalah berkuda dan triathlon (berenang, bersepeda dan berlari dalam satu kesatuan).
Baca juga: Tari Munalo Siap Sambut Tamu PON XXI 2024
Para atlet, official dan penonton termasuk keluarga atlet akan berdatangan ke Aceh Tengah untuk menyaksikan dan memeriahkan pelaksanaan cabor berkuda dan triathlon. Pelaku UMKM di Aceh Tengah sejak sekarang diharapkan bersiap menyambut even besar ini dengan menyediakan berbagai produk jasa dan layanan kepada tamu yang berkunjung ke Aceh Tengah.(*)
Kisah Owner Madu Hutan Lusera Gusma Gemayu: Pernah Ditolak, Kini Omzet Capai Belasan Juta/Bulan |
![]() |
---|
Kisah Rintis Keumamah Cutkak di Sabang, Beromzet hingga Rp 25 Juta dan Siap Tembus Pasar Luar Negeri |
![]() |
---|
Perjalanan Terasi Awaina di Langsa, Berdiri Tahun 1950-an, Hasilkan Omzet hingga Rp 12 Juta/Bulan |
![]() |
---|
Kisah Owner Kj Ratna di Aceh Timur, Buka Usaha Fashion hingga Omzet Capai Rp 30 Juta/Bulan |
![]() |
---|
Rani Rintis Usaha Dessert di Tengah Kesulitan Ekonomi, Kini Punya Omzet hingga Rp 45 Juta/Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.