Breaking News

Berita Kutaraja

Begini Penanganan Kasus Bullying di Sekolah, Tak Cukup Damai, Korban & Pelaku Bully Harus Dipulihkan

“Selama RJ hanya berakhir pada pedamaian saja, tanpa ada pembinaan lanjutan, itulah yang membuat bully tak berhenti dan tidak ada perubahan prilaku”.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Kabid PHA DP3A, Amrina Habibi, MH dan Advokat sekaligus Anggota Tim Relawan Perempuan untuk Kemanusiaan, Azriana, SH menjadi narasumber dalam takshow bertajuk “Masih Adakah Ruang Aman Buat Anak di Aceh?”, yang berlangsung di Radio Serambi FM, Jumat (1/12/2023). Talk show yang dipandu oleh Yarmen Dinamika. 

“Semestinya, korban dan pelaku orang yang harus dipulihkan karena keduanya anak,” jelasnya.

Oleh karena itu, kata Amrina, masalah bully harus mendapatkan perhatian dari semua pihak.

Supaya kasus itu dapat dihentikan di Aceh.

Sementara Azriana mengatakan, hingga saat ini DP3A maupun lembaga pendampingan belum memiliki data khusus tentang perundungan, namun data selama hanya secara umum.

Namun, perundungan itu sudah harus menjadi masalah bangsa, bahkan sampai terjadi di lembaga pendidikan yang mencetak pemimpin bangsa.

“Bahkan di perguruan tinggi juga masih ada kasus bullying saat penerimaan mahasiswa baru. Kita juga tak tahu apakah ini sudah jadi budaya bangsa kita ya,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan sekolah boarding memiliki potensi perundungan lebih besar, karena penghuninya tidak bisa diakses dan dipantau dari luar.

Sehingga ia mendorong semua pihak harus bergandeng tangan untuk menyelesaikan masalah perundungan.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved