Konflik Palestina vs Israel

Hamas Pakai Taktik Perang Baru Pakai Bom Mematikan EFP, Banyak Tentara Israel jadi Korban

Pejuang Hamas mengungkapkan pihaknya menggunakan taktik baru agar lebih banyak jumlah korban yang menargetkan militer Israel.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
IST via Tribun Pontianak
Pejuang Hamas mengungkapkan pihaknya menggunakan taktik baru agar lebih banyak jumlah korban yang menargetkan militer Israel. 

Detonasi meruntuhkan kerucut dari puncaknya sehingga mengirimkan logam panas yang melaju dengan kecepatan hingga 10 kilometer per detik atau 36.000 kilometer per jam.

Jika peluru tersebut menembus lapisan baja, maka ia akan terpecah menjadi serpihan dan pecahan peluru di dalamnya dalam jumlah yang sangat banyak.

"Sehingga menyebabkan banyak korban jiwa," kata analis militer Sam Cranny-Evans.

“Ini adalah taktik yang canggih karena EFP bergerak sangat cepat dan memiliki energi kinetik yang sangat besar sehingga sangat sulit untuk dihentikan,” tambahnya.

“Mereka bisa efektif hingga jarak 50 meter sehingga ini akan menjadi tantangan besar dan masalah bagi kendaraan tempur lapis baja Israel.”

Keuntungan lainnya adalah EFP dapat dipicu oleh inframerah daripada menunggu kendaraan melewatinya dan dapat ditanam di rumah-rumah sambil tetap mencapai penetrasi.

Perusahaan intelijen pertahanan bernama Janes, Amael Kotlarski mengatakan. keuntungan lain dari EFP adalah “kemudahan pembuatannya”.

"Ia dapat mengalahkan sistem perlindungan aktif karena bergerak terlalu cepat untuk dicegat oleh sistem Trofi Israel," ungkap Amael.

Baca juga: Antisipasi Aksi Premanisme dan Juru Parkir Liar, Personel Samapta Polres Langsa Tingkatkan Patroli

"Dalam beberapa kasus, senjata ini juga dapat mengalahkan armor reaktif yang bersifat eksplosif karena ia mampu menembusnya dibandingkan memulai pertahanan," tambahnya.

Diketahui dalam sepekan terakhir, Hamas telah menggunakan EFP setidaknya enam kali terhadap sasaran yang bergerak maju ke Gaza selatan dan sekitar kota Gaza.

Pergeseran Taktis

Sejak gencatan senjata berakhir, tampaknya Hamas telah beralih ke mode “pertahanan yang disengaja”.

“Untuk melemahkan dan menurunkan keinginan Israel untuk melanjutkan operasi darat ke Jalur Gaza”, kata lembaga pemikir Institute for the Study of War.

“Perubahan taktik ini menunjukkan bahwa Hamas dan milisi Palestina bersiap untuk berkomitmen secara tegas dalam mempertahankan diri dari operasi darat Israel,” tambahnya.

Taktik baru ini didasarkan pada pembelajaran selama bulan pertama pertempuran di mana Israel tidak menggunakan jalan utama saat melakukan serangan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved