Konflik Palestina vs Israel

3 Sandera Israel Terbunuh Tentara Sendiri, Netanyahu: Israel Temui Qatar buat Negosiasi dengan Hamas

Ia mengklaim pemboman Israel di Jalur Gaza adalah tekanan kepada Hamas agar melakukan perundingan pembebasan sandera.

Editor: Faisal Zamzami
AFP
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu 

Pada Sabtu (16/12/2023), Qatar mengonfirmasi pembicaraan sedang dilakukan untuk kemungkinan gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas, dikutip dari The Sydney Morning Herald.

Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang sandera melambaikan tangan di samping anggota Brigade Al-Qassam sebelum diserahkan kepada pejabat dari Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, menjelang pemindahannya ke Israel. (AFP/ALEX MITA)
Baca juga: IDF Bunuh Wanita dan Anaknya di Gereja Gaza, Artileri Israel Kepung Biara yang Rawat Disabilitas

Hamas: Syarat Negosiasi Harus Hentikan Agresi Israel di Palestina

Di sisi lain, Hamas menegaskan posisinya untuk tidak membuka negosiasi apapun untuk pertukaran sandera kecuali agresi terhadap rakyat Palestina berhenti untuk selamanya.

“Kami mengkomunikasikan posisi ini kepada semua mediator,” kata perwakilan Hamas dalam sebuah pernyataan, Sabtu (16/12/2023).

Pada Jumat (15/12/2023), pasukan Israel mengakui secara keliru membunuh tiga sandera Hamas di Shijaiyah, Kota Gaza, di mana pasukan Israel terlibat dalam pertempuran sengit dengan Hamas.

Warga Israel kemudian menggelar demo di Tel Aviv setelah pembunuhan tiga sandera itu.

Mereka menuntut gencatan senjata untuk pembebasan sandera yang tersisa.

Berbeda dengan Netanyahu, para demonstran berpendapat pemboman di Gaza justru membahayakan nyawa sandera.

Baca juga: VIDEO Sesumbar Bakal Menang Lawan Hamas, Komandan Perang Brigade Golani Israel & 4 Anggotanya Tewas

 

Kepala IDF Mengaku Bertanggung Jawab

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevy, mengumumkan dia dan tentara Israel bertanggung jawab atas terbunuhnya tiga sandera yang salah sasaran.

Sebelumnya pada Jumat (15/12/2023), dilaporkan tentara Israel menembaki tiga sandera selama operasi tempur di Shejaiya, Kota Gaza, di mana pertempuran melawan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) sedang berlangsung.

Menanggapi kesalahan itu, Herzi Halevy selaku Kepala IDF menulis dalam tweet di platform “X”.

“Saya dan tentara Israel di bawah kepemimpinan saya bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” tulisnya, Sabtu (16/12/2023).

"Penembakan itu dilakukan dengan melanggar instruksi; Dilarang menembak siapa pun yang mengibarkan bendera putih,"  lanjutnya.

Herzi Halevy mengatakan IDF telah menyelesaikan penyelidikan awal atas insiden tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved