Kajian Islam

Lebih Bagus Mana, Membaca atau Merenungi Al-Qur’an? Buya Yahya Anjurkan Begini Ternyata Lebih Baik

Buya Yahya menekankan pentingnya membaca Al-Qur’an dengan penuh tadabur atau merenungi makna-makna yang terkandung di dalamnya.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Buya Yahya yang juga sebagai pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon membahas perbedaan antara membaca Al-Qur’an secara kuantitatif dan kualitatif. 

Pentingnya Bimbingan Ulama

Namun ada juga beberapa ayat yang tidak mungkin kita pahami dengan sendirinya, karena memerlukan beberapa perangkat untuk memahaminya.

Dalam proses memahami Al-Qur’an, Buya Yahya menyoroti pentingnya mendapatkan bimbingan dari ulama yang memiliki pemahaman yang mendalam terhadap Tafsir Al-Qur’an.

Ia mengingatkan bahwa beberapa ayat memerlukan penjelasan dari hadis Nabi SAW dan pemahaman para sahabat.

Durasi Membaca vs. Banyaknya Ayat

Sebagai jawaban atas pertanyaan apakah lebih baik membaca banyak ayat atau merenungi, Buya Yahya memberikan analogi dengan ibadah shalawat.

Beliau menekankan bahwa durasi dan kualitas ibadah lebih penting daripada jumlah.

Contohnya, membaca Al-Qur’an selama satu jam dengan merenungkan maknanya lebih bernilai daripada membaca banyak ayat tanpa merenungi.

Masih berkaitan dengan durasi vs Jumlah, Buya Yahya memberikan contoh dalam hal sholawat atau zikir, dimana kebanyakan orang karena fokus pada jumlah bilangan zikir, maka kualitasnya biasanya akan berkurang atau terburu-buru.

Padahal 1000 zikir dalam waktu 30 menit, tidak lebih baik dari 500 zikir dalam waktu 1 jam.

Keduanya baik, namun Buya Yahya memberikan nasehat bahwa lebih baik kita fokuskan pada durasi dibanding jumlah bilangan.

Kesimpulan

Dari ceramah Buya Yahya, kita dapat menyimpulkan bahwa membaca Al-Qur’an dengan merenungkan maknanya lebih bernilai daripada membaca banyak ayat tanpa memahami.

Meskipun kuantitas juga penting, kualitas dalam memahami dan merenungi setiap ayat memiliki dampak yang lebih mendalam pada hati dan iman seseorang.

Oleh karena itu, dalam mengejar keberkahan dalam membaca Al-Qur’an, tadabur dan pemahaman yang mendalam perlu ditekankan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved