Kajian Islam

Buya Yahya Bagikan 3 Cara Memilih Presiden, Sebut Sekalipun Abu Jahal Terpilih Tetap Tidak Berdosa

Setelah anda mengetahui siapa yang terbaik dari pilihan sebelumnya, maka lanjut dengan shalat istikharah untuk mendapatkan petunjuk dari Allah.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
YOUTUBE/AL BAHJAH TV
Buya Yahya 

Mintalah petunjuk kepada Allah, karena sejatinya Allah maha memberi petunjuk 

"Pilih dia (pemimpin) karena seusia dengan petunjuk, Allah memberikan petunjuk kepada anda bahwasannya dia terbaik, kemudian harapannya baik," pungkas Buya Yahya.

Hindari Tiga Hal Ini saat Memilih Pemimpin, Buya Yahya : Jangan Sampai Jadi Dosa Besar

Mendekati Pemilu serentak termasuk pemilihan Presiden 2024, dimana ada tiga calon Presiden dan wakil Presiden yaitu Anies - Cak Imin, Prabowo - Gibran, Ganjar - Mahfud MD.

Terkait hal tersebut, pendakwah Buya Yahya dalam sebuah ceramahnya mengingatkan kita tentang dosa besar yang perlu dihindari saat memilih seorang pemimpin.

Penunjukan pemimpin bukan hanya masalah dunia semata, tetapi menurut Buya adalah pemimpin yang menyangkut soal amanah dan keadilan.

Dosa besar yang perlu dihindari saat memilih seorang pemimpin tak hanya berlaku untuk pemilihan calon Presiden saja tetapi juga berlaku pada pemilihan Legislatif.

Dilansir Serambinews.com dari laman Al Bahjah, berikut adalah penjelasan dan panduan yang disampaikan oleh Buya Yahya terkait hal-hal yang harus dihindari saat memilih pemimpin.

1. Hindari Memilih Pemimpin karena Kepentingan Dunia

Buya Yahya menegaskan bahwa memilih pemimpin semata-mata karena kepentingan dunia, seperti mendukung bisnis atau proyek pribadi, adalah dosa besar.

Bahkan jika misalnya pemilik pondok ataupun ustad, memilih pemimpin hanya karena dijanjikan untuk dibantu dibangunkan mesjid atau pondoknya padahal kita tau bahwa pemimpin tersebut tidak baik, maka kita berdosa besar.

Pemimpin seharusnya dipilih berdasarkan kualitas kepemimpinan, integritas, dan keadilan, bukan semata karena janji dukungan bisnis yang diberikan oleh calon pemimpin.

2. Pemilihan Pemimpin Harus Berdasarkan Kepantasan

Buya Yahya memberikan nasihat bahwa pemilihan pemimpin harus didasarkan pada kepantasan dan kesesuaian dengan tugas kepemimpinan.

Tidak pantas jika seseorang dipilih hanya karena janji untuk mendukung proyek pondok atau masjid, tetapi tidak memiliki kualifikasi atau integritas yang diperlukan untuk memimpin dengan adil.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved