Berita Banda Aceh

Mau Kembangkan Hidroponik? Yuk Belajar Penanaman Tanpa Tanah Ini di Nakasipan Dinas Pangan Aceh

Pusat pembelajaran hidroponik ini terletak di depan Laboratorium Dinas Pangan Aceh dalam Kompleks Keistimewaan Aceh, Banda Aceh atau tepatnya di belak

Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Kadis Pangan Aceh, Surya Rayendra (kiri) didampingi Koordinator Nakasipan Dinas Pangan Aceh, Dr Ir Purwana Satriyo (dua kiri), pejabat dan pegawai Dinas Pangan Aceh memanen selada hidroponik di Nakasipan Dinas Pangan Aceh, Banda Aceh, Senin (5/2/2024).  

Pusat pembelajaran hidroponik ini terletak di depan Laboratorium Dinas Pangan Aceh dalam Kompleks Keistimewaan Aceh, Banda Aceh atau tepatnya di belakang Dinas Syariat Islam Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tertarik atau ingin mencoba mengembangkan tanaman hidroponik? Maka Anda, terutama warga Banda Aceh dan Aceh Besar bisa belajar langsung di Naungan Pekarangan Edukasi Pangan atau Nakasipan Dinas Pangan Aceh

Pusat pembelajaran hidroponik ini terletak di depan Laboratorium Dinas Pangan Aceh dalam Kompleks Keistimewaan Aceh, Banda Aceh atau tepatnya di belakang Dinas Syariat Islam Aceh

Di Nakasipan yang sudah berdiri sejak 2017 itu Anda bisa belajar mengembangkan penanaman tanpa menggunakan tanah itu, sehingga tak perlu lahan luas atau cukup di halaman rumah yang terbatas itu. 

Hal ini seperti yang sudah dipraktikkan pihak Dinas Pangan Aceh bekerja sama Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala atau USK Banda Aceh di Nakasipan.  

Nakasipan ini juga dibuat tertutup agar lebih steril, namun bagi Anda yang tak membuat tertutup seperti itu juga boleh. 

Kepala Dinas atau Kadis Pangan Aceh, Surya Rayendra, menyampaikan hal ini disela-sela melakukan panen kembali selada, kailan, dan pakcoi yang dikembangkan di Nakasipan itu, Senin (5/2/2024). 

Baca juga: UMKM Gampong Peurada Banda Aceh Hadir di Stand Pasar Tani Distanbun Aceh, Jual Sayuran Hidroponik

Selain tanaman yang dipanen tersebut, di lokasi itu saat ini juga tersedia melon dan tomat, namun belum bisa dipanen karena usia panen tanaman ini hampir tiga bulan, berbeda dengan selada, kailan, dan pakcoi yang 25 hari sudah bisa panen.  

Semua tanaman sayuran ini ditanami mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK) yang sedang praktik, penelitian, atau sedang melakukan Program Mahasiswa Belajar Kampus Merdeka (BBKM). 

Para mahasiswa itu dibimbing Koordinator Nakasipan Aceh yang juga Dosen Fakultas Pertanian USK, Dr Ir Purwana Satriyo, STP, MT, IPM. 

"Mahasiswa yang sudah praktik di sini, kita harap juga bisa mengajarkan masyarakat lainnya, misalnya di tempat mereka KKN nantinya.

Selain untuk mahasiswa, Nakasipan ini juga terbuka untuk umum. Jadi misalnya, kelompok ibu-ibu di desa ingin mengembangkan tanaman hidroponik, juga bisa belajar di sini," kata Surya Rayendra didampingi Kabid konsumsi, M Fadil, SP. 

Koordinator Nakasipan Aceh yang juga Dosen Fakultas Pertanian USK, Dr Ir Purwana Satriyo, menambahkan sejak adanya Nakasipan tahun 2017, mereka kini tak hanya menanami kangkung, selada, kailan, pakcoi secara hidroponik, tetapi juga mulai mengembangkan tanaman melon dan tomat. 

Baca juga: Manfaatkan Halaman Kantor Jadi Kebun Melon Hidroponik, Koramil 03/Seruway Aceh Tamiang Panen Perdana

"Semua tanaman ini tak menggunakan pestisida, tetapi menggunakan nutrisi AB MIX dan air tahu. Oleh karena itu, saat panen seperti ini, berani saya persilakan untuk dimakan langsung, di samping juga lokasinya tertutup, sehingga steril," kata Purwana. 

Selain itu, kata Purwana, yang membuat tanaman hidroponik mereka kembangkan itu bagus karena juga menggunakan  teknologi pengatur suhu. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved