Berita Politik

Merupakan Kejahatan Politik, Teungku Dayah dan Masyarakat Diajak Lawan Politik Uang dalam Pemilu

Teungku Dayah sebagai pihak yang memiliki pengaruh di masyarakat Aceh diajak untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang bahaya politik uang

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Lawan politik uang dalam Kajian Aktual Tastafi Banda Aceh di Hotel Hermes Palace, Sabtu (10/2/2024) malam. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Teungku Dayah sebagai pihak yang memiliki pengaruh di masyarakat Aceh diajak untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang bahaya politik uang. 

Sebab, politik uang (money politik) merupakan sumber dari segala kerusakan dan korupsi dalam praktik politik. 

Hal ini disampaikan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIPi UIN Ar-Raniry, Eka Januar Msoc.Sc saat mengisi Kajian Aktual Tastafi Banda Aceh di Hotel Hermes Palace, Sabtu (10/2/2024) malam.

“Politik uang merupakan kejahatan politik dan ini menjadi masalah besar. Efeknya bisa jadi jangka panjang dan menghancurkan akhlak generasi bangsa. 

Politik uang akan menghancurkan demokrasi dan penghinaan bagi masyarakat dan oleh sebab itu harus dilawan bersama baik Teungku-teungku dayah maupun masyarakat umum, “ ujar Eka Januar.

Baca juga: Jelang Hari Pencoblosan, Polda Sebar 1.423 Personel Jaga TPS di Daerah, Kapolda Tekankan Netralitas

Kajian Aktual Tastafi dengan tema “Memaksimalkan Peran Teungku Dayah dan Masyarakat Umum Melawan Politik Uang dalam Pemilu” ini diselenggarakan oleh Majelis Tastafi Kota Banda Aceh bekerjasama dengan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Alumni Dayah (DPP ISAD) dan Himpunan Pengusaha Santri (HIPSI) Aceh

Selain itu, juga didukung oleh Pengurus Besar Ikatan Mahasiswa Alumni Dayah (IMADA).

Lebih lanjut, Eka Januar dalam ulasannya juga mengatakan bahwa apa pun pemberian baik berbentuk uang, sembako, dan sarung itu merupakan penghinaan.

Hanya saja masyarakat tidak menyadarinya. Ingat, kehancuran negara besar pada zaman dahulu karena money politik seperti Mesir kuno.

“Modus politik uang bisa secara langsung memberikan barang, ada yang sistemnya uang muka dan setengahnya dilunasi jika terpilih.

 Jika budaya money politik terus berlanjut, maka anak muda yang ingin jadi Caleg malah sulit menang seandainya tidak punya modal, “ kata Eka Januar menjelaskan.

Baca juga: Simulasi Nyata Dajjal di Pesta Demokrasi Indonesia, Ilustrasi Sulit Melawan Politik Uang & Oligarki

Efek lainnya, tambah Eka Januar melanjutkan, akan menjadi konflik kepentingan antara elit politik dengan swasta, sebab setiap Caleg ada pemodal. 

Maka jangan heran jika mereka terpilih ada kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.

“Ini memang didesain bukan untuk pro rakyat. Rakyat tidak pernah diuntungkan dengan money politik,” tegasnya dalam kajian yang dimoderatori oleh Humas Majelis Tastafi dan juga Sekjend Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD), Dr. Teuku Zulkhairi.

Eka Januar dalam ulasannya juga menjelaskan, efek yang luar biasa dari money politik adalah terjadi korupsi ketika mereka berhasil menduduki jabatan dewan atau pejabat negara.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved