Berita Politik
Merupakan Kejahatan Politik, Teungku Dayah dan Masyarakat Diajak Lawan Politik Uang dalam Pemilu
Teungku Dayah sebagai pihak yang memiliki pengaruh di masyarakat Aceh diajak untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang bahaya politik uang
Partai mengeluarkan cost yang tidak sedikit untuk merekrut Caleg, termasuk caleg perempuan yang harus terpenuhi 30 persen. Maklum kalangan perempuan minim minat jadi Caleg.
Akibatnya partai mencari perempuan yang siap jadi Caleg dari internal atau keluarga terdekat demi memastikan partainya lulus menjadi peserta pemilu.
Ironinya, sebut Tgk Akmal, saat ia butuh uang untuk dirinya maju Caleg, dia juga harus membiayakan caleg lain yang keterbatasan biaya.
"Ini belum lagi bicara biaya iklan dan sosialisasi yang menguras banyak energi dam materi," kata Tgk Akmal.
Baca juga: Pengamat Nilai Positif Larangan KIP Aceh soal Bawa HP ke Bilik Suara, Tekan Politik Uang
Menurutnya, muncul money politik karena orientasi partai semata menginginkan kursi sehingga seleksi caleg bukan lagi menjadi prioritas partai.
Akhirnya terdapat caleg terpilih tidak berintegritas dan justru yang terpilih adalah pemilik modal atau dewan yang di biaya pemilik modal.
Politik transaksional ini nyaris masif terjadi di lingkungan, juga di dorong oleh kecerdasan warga dalam menyikapi resiko money politik itu sendiri.
Maka kasus politik uang dimusim pemilu identik semacam ayah dan telur yang sulit diketahui mana lebih awal lahir, demikian juga money politik yang sulit di buktikan siapa biang keroknya terus terjadi kian masif.
“Mari sama-sama lawan money politik dan edukasi masyarakat untuk menjadi pemilih sehat,” pungkas Tgk Akmal Abzal.
Baca juga: MPU Aceh Ingatkan Politik Uang Bisa Menghasilkan Pemimpin yang Tidak Punya Kemampuan Gagasan
Sebelumnya, Ketua Umum DPP ISAD, Tgk Mustafa Husen Woyla SPd.I dalam sambutannya mengatakan, kajian ini rutin dilaksanakan setiap bulan dan telah dilaksanakan sejeka tiga tahun terakhir.
“Melalui kajian ini, kita selalu kampanyekan kebaikan dan tidak memihak pada siapa pun,” jelasnya saat membuka kajian Aktual Tastafi Banda Aceh yang ke ke-102 ini.
Kajian aktual yang diselenggarakan oleh Majelis Tastafi Banda Aceh, ISAD dan HIPSI ini dihadiri oleh dua ratusan peserta dari kalangan aktivis, mahasiswa dan tamu undangan lainnya.
Seusai kajian, peserta menyampaikan yel-yel sepakat melawan politik yang dalam Pemilu.
Baca juga: Larangan Masa Tenang Pemilu, Berikut Hukumannya Bila Melanggar
DKPP Copot Yusri Razali dari Jabatan Ketua KIP Kota Banda Aceh |
![]() |
---|
DKPP Vonis Komisioner Panwaslih Banda Aceh tak Layak Lagi Jadi Penyelenggara Pemilu |
![]() |
---|
Besok Sore Presiden PKS Tiba di Aceh, Ini Agenda Al Muzzammil Selama 24 Jam di Serambi Mekkah |
![]() |
---|
TRK: Aceh Dukung Penuh Adies Kadir Pimpin Lagi DPP MKGR Periode 2025-2030 |
![]() |
---|
Partai Keadilan Sejahtera Aceh Lantik Pengurus Baru Periode 2025-2030 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.