Breaking News

Salam

Pilih Sesuai Hati, bukan Amplop

Kita sangat berharap, Rabu hari ini, peraturan tersebut benar-benar bisa ditegakkan, sehingga masyarakat tetap bisa gembira dan bebas memilih sesuai h

Editor: mufti
Tribunnews.com
Cara mencoblos surat suara yang benar agar dinyatakan sah. Inilah contoh surat suara Pilpres 2024 serta cara mencoblosnya yang benar agar dinyatakan sah pada Pemilu 2024. 

KEPALA Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI, Maruli Simanjuntak memuji masyarakat Aceh yang dinilai mampu men-jaga kondusifitas menjelang Pemilu 2024. Ia menyebutkan kon-disi Aceh sejauh ini sangat kondusif dan aman.

Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Aceh, Senin (12/2/2024), dalam rangka melakukan penanaman manggrove serentak di Gampong Blang, Kecamaran Meuraxa, Kota Banda Aceh. “Sudah siap semua. Tadi saya tanya katanya Aceh orang-nya adem-adem semua, bisa diajak bicara,” kata Maruli seba-gaimana diberitakan Serambi, Selasa (13/2/2024).

Menurut KASAD, dinamika politik yang cenderung panas jus-tru terjadi di Pulau Jawa dan juga di media sosial. “Ini yang ri-but cuma di Jawa aja, dan juga yang ribut itu di medsos (media sosial) aja, di lapangan nggak ada,” tambahnya.

Maruli juga mengajak semua masyarakat Aceh untuk me-nyambut dan melaksanakan pesta demokrasi dengan riang gembira. Masyarakat juga bebas mengekspresikan pilihannya tanpa perlu khawatir ada paksaan atau tekanan dari pihak ter-tentu. “Katanya kan pesta demokrasi, ya kita semua gembira (melaksanakannya),” ujar Maruli.

Ya, Rabu (14/2/2024) hari ini memang menjadi momen pen-ting bagi Bangsa ini, dimana lebih dari 200 juta masyarakat In-donesia akan menggunakan hak pilihnya untuk menentukan na-sib dan arah Republik ini selama lima tahun ke depan.

Kita sependapat dengan KASAD, Pemilu tahun ini memang le-bih sejuk ketimbang Pemilu 2019 lalu. Saat itu polarisasi yang ter-jadi di masyarakat cukup keras, sehingga dapat mengarah kepa-da perpecahan bangsa. Alhamdulillah, polarisasi yang terjadi pada Pemilu 2024 ini tidak terlalu kentara.

Jika pun terjadi, hanya di Pu-lau Jawa atau di media sosial. Di luar itu, sepertinya misalnya di Aceh, masyarakat masih bisa tersenyum, tertawa dan ngopi bersa-ma meski pun berbeda pilihan.

Masyarakat sepertinya sudah bela-jar banyak dari pengalaman Pemilu 2019 lalu.
Itu dalam konteks Pilpres. Nuansa yang lebih kurang sama juga terlihat dalam konteks pemilu legislatif. Hanya saja, diakui atau tidak, fenomena money politic (politik uang) kali ini sangat masif terjadi. Negosiasi bisa terjadi dimana dan kapan saja, tanpa lagi harus sembunyi-sembunyi. Fatwa haram yang dikelu-arkan ulama seakan tidak berarti.

Bisa jadi, itu pula yang membuat masyarakat terlihat lebih ‘gembira’ dalam menyambut pemilu kali ini. Fenomena tersebut sekaligus menunjukkan bahwa masyarakat sepertinya sudah ti-dak lagi terlalu peduli akan sosok-sosok yang menjadi wakil me-reka di parlemen. Masyarakat siap memberikan suaranya asal dapat uang.

Hal ini tentu tidak boleh dibiarkan terus berlangsung hing-ga akhirnya menjadi kebiasaan yang dapat merusak proses de-mokrasi. Mengantisipasi hal itu, Komisi Pemilihan Umum telah mengeluarkan peraturan yang melarang pemilih merekam atau mengambil foto saat mencoblos di bilik suara. Harapannya, hal ini bisa mengurangi praktik politik uang sehingga masyarakat ti-dak lagi takut dalam menentukan hak pilihnya.

Kita sangat berharap, Rabu hari ini, peraturan tersebut benar-benar bisa ditegakkan, sehingga masyarakat tetap bisa gembira dan bebas memilih sesuai hati nurani, bukan sesuai isi amplop.

POJOK

KSAD Puji Aceh terkait situasi jelang pemilu
Baru panas saat jelang Pilkada nanti Pak, he-hehe...

Menag ajak pelajar gunakan hak pilih
Ya, tapi bagi yang sudah bisa memilih kan?

Panwaslih imbau masyarakat waspada serangan fajar
Sekarang bebas kok, nggak perlu lagi menunggu fajar

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Banda Aceh Bukan Tempat Maksiat!

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved