Jurnalisme Warga

Satu Jam Keliling Bintang

Satu jam keliling Bintang adalah perjalanan yang menyimpan kenangan indah bersama keluarga di Negeri Antara. Perjalanan paling asyik dan menantang, ke

Editor: mufti
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Chairul Bariah, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Kebangsaan Indonesia dan Anggota Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Bireuen. 

Akhirnya, setelah menempuh perjalanan ± 1 jam, kami tiba di Bintang, ibu kota kecamatan. Berbagai  destinasi wisata tersaji di lokasi ini, di antaranya tempat penginapan yang mewah bernama Bintang Resort berada di Kampung Kala Bintang. Penginapan ini didesain elegan sehingga pengunjung merasa nyaman, dimanja, sambil leluasa menikmati pemandangan yang indah di tepi Danau Lut Tawar. Akses jalan menuju lokasi ini juga mudah.

Perjalanan kami lanjutkan menuju dermaga kecil, khusus untuk kapal sebagai sarana transportasi dari Kota Takengon menuju Bintang. Menurut Reje Kampung  Paya Tumpi Baru yang ikut serta  dalam rombongan kami, kapal ini hanya ada dua unit. Biarpun terlihat kecil, tetapi kapal ini adalah yang terbesar di Danau Lut Tawar. Didesain bertingkat dua, namanya KM Daluta Indah Wisata.

Kami pun menyempatkan diri naik ke kapal. Pada lantai satu ada ruangan khusus untuk nahkoda, ruangan untuk penumpang, dan informasi/amaran saat berlayar. Terdapat pula tempat duduk di sisi kanan dan kiri. Walaupun kecil, tersedia juga tempat penyimpanan barang penumpang dan ada tangga menuju lantai dua. Ketika tiba di atas kami melihat alangkah indah pemandangan alam di sekeliling danau terbesar di Aceh ini.

Di dalam kapal terdapat beberapa tempat duduk  panjang yterbuat dari kayu. Dapat ditempati oleh tiga hingga empat penumpang. Sebagai persyaratan berlayar, kapal ini juga dilengkapi dengan baju  pelampung. 

Sebenarnya, kami ingin mewawancarai nahkoda kapal ini, tetapi dia sedang istirahat. Akhirnya kami meninggalkan kapal dan melanjutkan perjalanan ke etape berikutnya.

Kami melewati tempat wisata yang sudah tidak aktif lagi, terlihat dari peralatan dan lokasi yang tidak terurus. Ada bekas café bar, ada resto, dan tempat parkir. Semuanya tak terurus. Namun, masih ada penduduk yang tinggal di lokasi itu. 

Setelah hampir satu jam kami berkeliling di Bintang, di sisi Danau Lut Tawar, sambil menikmati indahnya alam Tanoh Gayo—hal yang tak akan dilupakan oleh siapa pun yang pernah menginjakkan kakinya di Negeri Atas Awan ini—akhirnya  kami memutuskan untuk kembali ke Takengon. Waktu tempuhnya satu jam dari Bintang. Kami pulang melalui jalan di pinggir pegunungan di sisi Danau Lut Tawar arah sebelah kanan. Sopir harus berhati-hati melintas di jalan ini karena jalan licin dan banyak tikungan patah.

Satu jam keliling Bintang adalah perjalanan yang menyimpan kenangan indah bersama keluarga di Negeri Antara. Perjalanan paling asyik dan menantang, kenangan yang tak akan pernah terlupakan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved