Jurnalisme Warga
Siekameng, Aplikasi Digital di SMAN 1 Matangkuli
Siekameng adalah "Sistem Elektronik Kehadiran dan Administrasi Mengajar." Ini aplikasi untuk menccatat kehadiran kepala sekolah, guru, dan tenaga kepe
Berikutnya, ujian sekolah berbasis komputer/tablet, ASBD (Asesmen Sekolah Berbasis Digital) dan ‘learning management system’, dan kelas digital (meski sedang banjir harus tetap belajar di rumah) yang disebut E-Meureunoe.
Khairuddin menuturkan, SMA Negeri 2 Cibinong menggandeng pengembang (developer) untuk sistem digital, mulai dari kehadiran guru dan siswa, perpustakaan digital, kantin bayar tanpa uang cetak, dan pelayanan kesehatan digital.
Semuanya dalam satu QR Code, bahkan bisa top up e-money. Tentu saja dengan harga puluhan juta atau bahkan ratusan juta rupiah untuk membangun sistem digital seperti ini.
Syukurnya di Jawa Barat, sekolah tanpa SPP. Pemerintah provinsi menyediakan bantuan operasional provinsi (BOP) sebagai penopang bantuan operasional sekolah (BOS).
Jadi, sumber dana mereka besar, tinggal memberi inovasi. Demikian juga dengan SMA Negeri 1 Matangkuli tak akan mundur meski banjir datang dan surut.
“Kami memanfaatkan platform gratisan atau jikapun butuh dana, masih jangkauan rendah sekali dari BOS kami,” ujar Khairuddin.
Intinya, dalam keterbatasan, SMA Negeri 1 Matangkulu ingin leluasa bergerak melalui digitalisasi sekolah.
Kreator Siekameng
Muhibbudin SPd, guru bidang studi Pendidikan Kimia di SMA Negeri 1 Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan, menjadi tim kreator Siekameng ini.
Dia adalah bagian penting dari tim pengembang informasi dan teknologi (IT) guru dan tenaga kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Aceh.
Muhibuddin juga tim IT di SMA Negeri 1 Matangkuli meski beliau bertugas di SMA Negeri 1 Kluet Timur, Aceh Selatan.
Khairuddin yang juga tim IT GTK Disdik Aceh ini menceritakan, pihaknya menjadi tim narasumber pada pelatihan guru inti Aceh di Blangkejeren.
Pada saat bersamaan, “Kami juga menjadi tim pelaksana asesmen kompetensi guru dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP di Kabupaten Gayo Lues,” tambahnya.
Di SMA Negeri 1 Matangkuli, Muhibbudin membantu untuk mendesain aplikasi Siekameng. Tidak sulit di era digitalisasi saat ini satu orang di utara dan satunya lagi di selatan.
Di tim pengembang IT Disdik Aceh, Muhibudin tercatat sebagai spesialis pada sistem pelayanan dan pengolahan nilai setelah ujian dengan sistem CBT-nya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.