Opini

Harmoni Pariwisata dan Ramadhan di Aceh

Dalam Al-Quran Surah Ar-Rum ayat 41, Allah berfirman, "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, agar Allah mer

Editor: mufti
IST
Dr Ir Azhar MSc, Dosen Departemen Agribisnis USK dan Penulis Buku Religiusitas Agama dan Keterlibatan Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Pariwisata (2024) 

Wisatawan dapat menikmati beragam hidangan khas Ramadhan, seperti kanji rumbi, daun peugaga, dan makanan laut segar, di pasar-pasar malam yang ramai dan penuh warna. Ini juga merupakan kesempatan bagi mereka untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang budaya Aceh.

Selanjutnya adalah Tur Sejarah dan Budaya. Aceh memiliki sejarah yang kaya dan warisan budaya yang menarik untuk dieksplorasi. Selama bulan Ramadhan, wisatawan dapat mengikuti tur sejarah dan budaya yang dipandu untuk menjelajahi situs-situs bersejarah, seperti Museum Tsunami Aceh, Benteng Indra Patra, dan Taman Putroe Phang.

Tur ini tidak hanya memberikan wawasan tentang sejarah Aceh, tetapi juga memperdalam pemahaman tentang Islam di wilayah ini. Kegiatan Amal dan Sosial merupakan kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya. Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk berbagi kebaikan dengan sesama.

Banyak lembaga amal dan organisasi masyarakat yang mengadakan kegiatan amal selama bulan Ramadhan. Seperti pembagian paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan atau penyelenggaraan iftar massal untuk kaum duafa. Wisatawan dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan ini untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Aceh.

Penurunan kunjungan

Bulan Ramadhan mempengaruhi industri pariwisata secara luas, terutama di destinasi wisata yang memiliki populasi Muslim yang signifikan. Sebagian besar negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim, seperti Indonesia, Malaysia, Turki, dan negara-negara Timur Tengah, menyaksikan perubahan besar dalam aktivitas pariwisata selama bulan Ramadhan.

Selama bulan Ramadhan, terjadi penurunan kunjungan wisatawan asing ke negara-negara dengan mayoritas Muslim. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan jadwal penerbangan, restoran yang tutup pada siang hari, dan suasana umum yang lebih tenang selama bulan suci ini.

Meskipun penurunan kunjungan wisatawan asing, terjadi peningkatan jumlah wisatawan Muslim yang melakukan perjalanan ke destinasi wisata yang memiliki pengalaman unik selama bulan Ramadhan. Mereka tertarik untuk mengalami nuansa spiritual dan budaya yang khas selama bulan suci ini.

Pola konsumsi wisatawan juga mengalami perubahan signifikan selama bulan Ramadhan. Wisatawan cenderung menghindari kegiatan yang terlalu melelahkan atau membutuhkan energi berlebihan, dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu dalam kegiatan yang lebih santai dan reflektif.

Pariwisata selama bulan Ramadan di Aceh menawarkan pengalaman yang unik dan berkesan bagi wisatawan yang ingin mendalami tradisi dan budaya Islam. Dengan berbagai kegiatan religius, budaya, dan sosial yang tersedia, Aceh memperlihatkan potensi besar sebagai destinasi wisata Ramadan yang menarik.

Dengan memperkuat infrastruktur pariwisata dan mempromosikan kegiatan-kegiatan yang berkelanjutan, Aceh dapat menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan yang mencari pengalaman yang autentik dan bermakna selama bulan Ramadhan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved