Bima Peranginangin Tewas Ditikam Perampok di Medan, Isak Tangis Sang Anak Pecah Tiba di Rumah Sakit

Seorang kakek berusia 82 tahun bernama Bima Peranginangin ditemukan tewas diduga akibat dibunuh perampok

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Anak Bima Peranginangin (82) korban pembunuhan di Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta Medan menangis di RS Bhayangkara TK II Medan. 

SERAMBINEWS.COM - Seorang kakek berusia 82 tahun bernama Bima Peranginangin ditemukan tewas diduga akibat dibunuh perampok yang masuk ke dalam rumahnya di Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Senin (18/3/2024) sekira pukul 22:30 WIB.

Polisi menjelaskan, sebelum ditemukan tewas, sekira pukul 21:45 WIB, korban mendatangi saksi Zulnefi Caniago alias Alex supaya menemaninya masuk ke dalam rumah karena diduga adanya maling yang bersembunyi di rumahnya.

Sebab, ketika korban melakukan video call dengan anaknya, sempat terlihat melalui layar handphone anaknya sekitar 2 orang masuk mengendap-endap.

Selanjutnya, korban masuk ke dalam rumah, lalu Zulfeni alias Alex menyusul.

Ketika Zulfeni masuk ternyata korban sudah dihujam senjata tajam diduga jenis sangkur oleh terduga pelaku.

Melihat korban ditikam, lantas Zul alias Alex kabur menyelamatkan diri sembari berteriak minta tolong.

Sementara pelaku juga disebut ikut melarikan diri ke arah berbeda sambil membawa senjata tajam.

"Setelah itu saksi langsung keluar dari rumah untuk meminta pertolongan dan pelaku pun ikut lari dari dalam rumah keluar menuju kearah belakang rumah, tepatnya ke arah sungai yang dilihat oleh saksi Anggi dan friendly,"ungkapnya.

Saat ini Polisi masih menyelidiki kasus ini. Sementara jenazah korban masih berada di RS Bhayangkara TK II Medan, Jalan KH Wahid Hasyim.

Baca juga: Terungkap Misteri 1 Keluarga Tewas Membusuk di Banyuasin, Korban Dirampok Usai Jual Tanah

Isak Tangis Pecah 

Suasana duka menyelimuti kamar jenazah RS Bhayangkara TK II Medan, Jalan KH Wahid Hasyim, pasca kepergian Bolang (kakek) Bima, sapaan mendiang N Bima Peranginangin (82) Selasa (19/3/2024) sore.

Isak tangis pecah ketika Rosarina Peranginangin tiba dari Batam, Kepulauan Riau untuk melihat jasad ayahnya yang sedang diotopsi.

Begitu turun dari mobil bersama suaminya, ia langsung memeluk erat kakak dan adik dari ayahnya yang sudah menunggu lebih dulu.

Tangisan keluarga yang kehilangan sosok Bolang sebutan (kakek) pun tak terbendung.

Mata mereka sembab memerah saat berpelukan, seakan tak percaya pertemuan kali ini karena kepergian Bima Peranginangin yang tewas dibunuh maling yang menyatroni rumahnya di Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Senin (18/3/2024) malam.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved