Bima Peranginangin Tewas Ditikam Perampok di Medan, Isak Tangis Sang Anak Pecah Tiba di Rumah Sakit

Seorang kakek berusia 82 tahun bernama Bima Peranginangin ditemukan tewas diduga akibat dibunuh perampok

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Anak Bima Peranginangin (82) korban pembunuhan di Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta Medan menangis di RS Bhayangkara TK II Medan. 

Karena inilah tak lama kemudian korban keluar dari rumah dan memanggil salah satu tetangganya, lalu masuk kembali memeriksa rumah.

Namun saat itu baru Bima yang masuk, sementara tetangganya belum.

Begitu ia masuk, langsung dihantam oleh pelaku hingga tak berdaya. Sementara saksi kabur mencari pertolongan.

Nahas, saat kembali, korban sudah tergeletak tak berdaya. Ia tewas di tempat akibat luka yang dialaminya.

Pria kelahiran 1942 rencananya akan dimakamkan di Desa Bintang Meriah, Kecamatan Kutabuluh, Karo, besok setelah upacara adat.

 

Sementara Firmansyah, tetangga Bima Peranginangin (82) kakek yang tewas ditikam di dalam rumahnya Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia mengungkap sosok korban.

Menurutnya, selama ini Bima tinggal sendirian di rumahnya, sementara anak-anaknya disebut merantau.

Ia diketahui sebagai pemilik rumah kontrakan dan tanah di daerah itu.

Meski begitu, korban dikenal orang yang dermawan dan suka menolong meski banyak harta.

Bahkan, jika ada penghuni kos yang menunggak membayar ia tak pernah menagih. 

Ia berusaha meringankan beban penghuni kos dengan cara mencicil berapapun kesanggupannya.

"Dia paling baik. Semua pokoknya dermawan. Kalau ada orang sakit dia datang bantu kasih uang. Kami kaget melihat orang baik, ramah gak arogan meski punya segalanya,"kata Firman, Selasa (19/3/2024).

Firman dan para tetangga yang lain mengaku kaget mengetahui Bima tewas ditikam diduga maling.

Mereka tak menyangka orang yang dikenal dermawan dibunuh secara keji.

"Waktu kejadian saya tidur."

Kata Firman, keluarga korban sudah berulangkali mengajaknya pindah dari rumahnya yang ditinggalkannya saat ini.

Namun korban bersikeras menolak tetap bertahan.

"Sudah lama diajak anaknya untuk meninggalkan ini (rumah kos) tapi tidak mau dan gak bisa dibantah."

 

Baca juga: Tersangka Perkara Korupsi Retribusi Pasar di Aceh Besar Diserahkan ke JPU, Berkas Sudah P-21

Baca juga: VIDEO - Oknum Jenderal Israel Akui Kalah Lawan Hamas, Sebut Kehilangan Nyawa Tentara Setiap Hari

Baca juga: VIDEO - SMUR Gelar Aksi Sambil Bakar Ban Bekas di Lhokseumawe, Angkat Isu HAM 

TribunMedan: Isak Tangis Pecah saat Anak Bima Perangin-angin Tiba di Rumah Sakit, Minta Pelaku Dihukum Berat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved