Jurnalisme Warga

Se'u, Ikan Awetan Produk Entrepreneur Siswa SMAN 1 Pulo Aceh

Pantai berpasir putih, air laut yang jernih, dan kehidupan laut yang kaya akan spesies menjadi daya tarik utama. Saat ini, Pulo Aceh masih menjadi p

Editor: mufti
IST
FITRIADI, S.Pd.I., M.Pd., Wakil Kepala Humas SMKN 1 Al-Mubarkeya Aceh Besar dan Sekretaris Wilayah IGI Provinsi Aceh, melaporkan dari Pulo Aceh, Aceh Besar  

Membuat Se'u, kata Syukri, juga sangat mudah, yaitu persiapan ikan kecil "awo" (awu-awu) dari Pulo Aceh untuk santapan lezat di pulau eksotis tersebut. Ikan kecil yang dikenal dengan sebutan "awo" atau "taman" menjadi primadona kuliner di daerah kepulauan ini.

Cara membuat Se'u

Langkah awal dalam menyajikan ikan tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan.
Pertama-tama, ikan harus dibersihkan dengan saksama. Setelah itu, langkah berikutnya adalah menggaraminya. 
Garam menjadi unsur penting dalam proses ini, bahkan tidak jarang sebelumnya garam dimasukkan ke dalam botol  sekitar 1 sendok makan untuk memastikan proses fermentasi yang sempurna.
Ikan kemudian dimasukkan ke dalam botol kemasan dan ditutup rapat.

Proses selanjutnya adalah menunggu hingga masa fermentasi mencapai 40 hari. Setelah itu, ikan siap disajikan untuk dikonsumsi. Pada kegiatan praktik baik (best practice) di sekolahnya, Syukri berhasil menggabungkan kearifan lokal dengan pembelajaran praktis yang berbasis proyek dan penerapan kewirausahaan berkelanjutan. Sehingga, dapat membangunkan jiwa entrepreneur para siswa di Pulo Aceh.

Kearifan lokal menjadi landasan bagi pendekatan pembelajaran ini. Awalnya, Syukri membimbing siswa untuk menjelajahi kearifan lokal, memperkenalkan nilai-nilai lokal, dan menyoroti keunikan produk-produk tradisional. 
Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya memahami akar budaya mereka, tetapi juga mengembangkan rasa kecintaan terhadap warisan lokal.

Praktik baik ini melibatkan siswa secara langsung dalam proses produksi Se'u. Dalam setiap tahap, siswa tidak hanya mempelajari keterampilan teknis yang diperlukan, tetapi juga mendapatkan wawasan tentang manajemen produksi dan tata kelola bisnis.

Syukri bukan hanya mengajarkan siswa bagaimana memproduksi Se'u, melain juga menanamkan konsep kewirausahaan berkelanjutan. Aspek ekologi, sosial, dan ekonomi dipertimbangkan, memastikan bahwa siswa tidak hanya menjadi pengusaha yang sukses, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Kegiatan guru SMA Negeri 1 Pulo Aceh ini juga membangun jembatan antara siswa dan komunitas lokal (nelayan dan masyarakat desa).

Dengan memfasilitasi kolaborasi, siswa mendapatkan pandangan yang lebih dalam tentang cara menjaga keberlanjutan bisnis Se'u,seperti mendapatkan ikan secara kontinyu dan mendapat dukungan langsung dari komunitas.

Dalam membangun jiwa untuk pemasaran berbasis komunitas, Syukri mengajarkan siswa  memasarkan produk Se'u secara lokal. Dia membimbing siswa dalam memahami preferensi pasar lokal. Strategi pemasaran ini tidak hanya memperkuat keterampilan pemasaran siswa, tetapi juga membangun konektivitas yang erat antara produk dan komunitas.

Dengan pendekatan ini, SMA Negeri 1 Pulo Aceh bukan hanya sekadar sekolah. Akan tetapi, menjadi pusat pembelajaran yang mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia nyata dengan keterampilan yang komprehensif, peduli terhadap lingkungan, dan siap menjadi pemimpin di masa depan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved