Breaking News

Kupi Beungoh

Framing Intoleran dan Syariat Islam yang Dijadikan “Tersangka” Rugikan Aceh

Berita-berita negatif yang hanya menampilkan sebagian kecil fenomena dan mengabaikan fakta lain yang sebenarnya (framing) terhadap Aceh

Editor: Amirullah
ist
Maysarah Hasani adalah Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Arab Pascasajana UIN Ar-Raniry dan guru Dayah Darul Ihsan Krueng Kale Aceh Besar 

Tidak hanya itu, dalam pengamatan penulis, di Banda Aceh terdapat rumah ibadah semua agama, yaitu gereja Kristen, gereja Katolik, kuil Hindu hingga vihara Buddha.

Bahkan, saking tingginya toleransi, terdapat vihara Buddha hingga empat unit di Kawasan Peunayong (Baca: Bukti Toleransi Agama Tinggi, Terdapat 4 Vihara Buddha di Jalan yang Sama dalam Kota Banda Aceh, edisi 4 Maret 2024).

Fakta di atas, sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasan Basri M. Nur, Syed Sultan Bee Packeer Mohamed dan Nor Azlah Sham Rambely dari Universiti Utara Malaysia (UUM) dalam Jurnal Al-Ijtimaiyyah (Baca: Hubungan Sosial Mayoritas Islam dengan Minoritas Agama-agama Lain di Banda Aceh, https://jurnal.ar-raniry.ac.id).

Ketiga peneliti di UUM tersebut menjelaskan bahwa kondisi Kota Banda Aceh dalam relasai sosial agama sangatlah damai dan saling toleransi. Umat Islam di Aceh sebagai mayoritas mutlak dan pemberlakuan Syariat Islam bukanlah penghalang aktivitas sosial agama, pendidikan, politik, ekonomi, dan budaya bagi pemeluk agama minoritas.

Ketiga peneliti itu melaporkan bahwa relasi sosial antaraagama di Banda Aceh sangat harmoni, baik di tempat ibadah (agama), pasar (ekonomi), sekolah (pendidikan), saat Pemilu/Pilkada (politik) dan atraksi budaya.

Menurut penulis, pemahaman agama penduduk Islam dan bukan Islam di Banda Aceh sangat ideal. Sebagai mayoritas, umat Islam berperan penting dalam mengayomi kedamaian minoritas.

Begitupun umat-umat agama minoritas ikut menyesuaikan dan menghormati penuh kearifan lokal yang ada di Aceh. Dengan cara ini maka tidak terjadi benturan budaya dan agama di Aceh.

Konsep Toleransi dalam Islam

Toleransi dalam KBBI yakni sesuatu yang bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) baik dalam pendirian perbedaan pendapat, pandangan, keyakinan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan lainnya yang berbeda bahkan bertentangan terhadap pendirian sendiri baik antar individua tau kelompok (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/toleran).

Sementara konsep toleransi yang ditawarkan Islam yaitu menekankan pada penghargaan, pengakuan, dan penghormatan terhadap perbedaan dalam keyakinan, budaya, dan pandangan. Ini mencakup sikap terbuka dan pengertian terhadap orang-orang dengan keyakinan atau praktik yang berbeda, serta kemampuan untuk hidup berdampingan dengan harmoni meskipun ada perbedaan.

Konsep toleransi dalam Islam didasarkan pada ajaran Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Prinsip penting tentang toleransi dalam Islam adalah adanya kebebasan menganut agama dan tidak boleh memaksakan agama kepada orang lain.

Dalam sejarahnya, Islam telah menunjukkan contoh toleransi yang kuat, terutama selama masa kejayaan peradaban Islam di Andalusia (Spanyol), di mana Islam, Yahudi, dan Kristen hidup berdampingan dalam toleransi yang tinggi.

Toleransi di Andalusia punah tatkala kekuasaan diambil alih secara paksa oleh pasangan ratu-raja lokal yaitu Isabella dan Ferdinand pada akhir abad ke-15 (Baca: HBN dan AZH, Geografi Islam: Dari Geografer Muslim Klasik, Kiprah Penjelajah Hingga Kantong-kantong Islam di Negara Non-Muslim, Yayasan Al-Mukarramah Banda Aceh, 2015).

Membantah Framing Negatif

Tuduhan bahwa Aceh tidak toleran harus dibantah dengan cara menyiapkan konten-konten berita, artikel jurnal, opini hingga video tentang kehidupan nyata antaragama di Aceh. Konten-konten ini akan menjadi penyeimbang atas tuduhan jahat pihak pendengki terhadap Aceh.

Kita perlu menunjukkan bahwa perempuan bukan Islam tidak diwajibkan memakai jilbab, melainkan hanya pakaian sopan menurut budaya Timur.

Selain itu, Masjid Raya Baiturrahman menjadi bukti bahwa turis nonmuslim diperbolehkan untuk berkunjung dan melihat keramahan orang-orang Aceh.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved