Konflik Palestina vs Israel

Joe Biden Marah usai Israel Bunuh 7 Pekerja WCK di Gaza, Inggris Murka, Netanyahu: Tidak Sengaja

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akui marah dan patah hati usai Israel bunuh 7 pekerja kemanusian di Gaza.

Editor: Faisal Zamzami
Sean Rayford / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
Presiden AS Joe Biden berbicara dalam Perayaan First in the Nation Partai Demokrat Carolina Selatan dan makan malam di tempat pekan raya negara bagian pada 27 Januari 2024 di Columbia, Carolina Selatan. 

"Saya marah dan patah hati atas kematian tujuh pekerja kemanusiaan dari World Central Kitchen, termasuk seorang warga Amerika, di Gaza kemarin."

"Kejadian seperti kemarin tidak boleh terjadi," tulisnya dalam cuitan di akun X.

Namun, mengutiip Al Jazeera, Biden tidak memberikan kecaman langsung dan mengatakan Israel belum berbuat cukup untuk melindungi pekerja bantuan yang beroperasi di Gaza, atau warga sipil. 

Biden juga menyoroti janji Israel dalam penyelidikan perisiwa itu.

“Harus cepat, penyelidikan itu harus membawa akuntabilitas, temuannya harus diungkap kepada masyarakat,” kata Biden dikutip dari The Times of Israel.

Biden mengatakan serangan kepada pekerja WCK itu bukanlah satu-satunya peristiwa serangan terhadap pekerja kemanusiaan.

Dia menyebut ada banyak pekerja kemanusiaan di Gaza yang tewas.

Sebelumnya, juru bicaara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan ada lebih dari 200 pekerja kemanusiaan yang tewas di Gaza.

“Ini alasan utama mengatakan penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza sangat susah, karena Israel belum cukup melindungi para pekerja kemanusiaan yang berupaya mengirimkan bantuan kepada warga sipil yang sangat membutuhkannya,” kata Biden.

“Peristiwa seperti kemarin seharusnya tidak terjadi.”

Hingga kini hampir 33.000 warga Palestina tewas dalam perang Israel di Gaza sejak Oktober 2023 dan hampir 75.500 orang terluka.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan sebelumnya bahwa pembunuhan tujuh staf WCK oleh Israel menjadikan jumlah pekerja bantuan yang terbunuh di Gaza sejak Oktober menjadi 196 – termasuk lebih dari 175 anggota PBB.

"Jumlah korban tewas tidak masuk akal," kata Guterres.

Baca juga: Israel Gempur RS Al-Shifa 14 Hari, Dokter Ternama di Gaza Ditemukan Meninggal di Bawah Reruntuhan

 

Inggris lancarkan protes

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved