Salam
Periksa Instalasi Listrik Secara Berkala untuk Mencegah Kebakaran
Sudah bisa ditebak, ‘tersangka’ utamanya adalah korsleting listrik. Ya, listrik memang selalu menjadi ‘kambing hitam’ dari setiap musibah kebakaran ru
HANYA berselang satu bulan, Keude Samalanga di Kabupa-ten Bireuen kembali terbakar. Kebakaran pertama terjadi pada 17 Februari 2024 lalu, yang menghanguskan tujuh toko dan menyebabkan satu orang meninggal dunia. Dan kebakaran ke-dua terjadi pada Senin (1/4/2024) kemarin, menyebabkan 10 toko dan kios jadi puing dan arang.
Sudah bisa ditebak, ‘tersangka’ utamanya adalah korsleting listrik. Ya, listrik memang selalu menjadi ‘kambing hitam’ dari setiap musibah kebakaran rumah, sebelum pihak berwajib me-nemukan bukti-bukti lain yang menjadi penyebabnya. Kebakar-an pada 17 Februari silam di Keude Samalanga juga diduga di-sebabkan oleh korsleting listrik.
“Ada informasi yang diduga sumber api korsleting listrik di salah satu usaha deretan (toko yang terbakar) tersebut. Na-mun dugaan itu perlu penyelidikan lebih lanjut,” kata Kapolsek Samalanga AKP Soeharto, sebagaimana diberitakan Serambin-ews.com, Selasa (2/4/2024).
Nah, ketika berbicara korsleting listrik, maka ada bebera-pa hal yang dapat menjadi pemicu kebakaran. Pertama, kare-na penggunaan kabel yang tidak layak atau kabel yang menge-lami kerusakan. Kedua, akibat colokan listrik yang menumpuk di satu tempat. Dan ketiga, karena sumber listrik berdekatan dengan api sehingga menyebabkan panas berlebih.
Di luar faktor kelistrikan tersebut, kebakaran juga bisa terja-di karena membuang puntung rokok sembarangan, kelalaian di dapur, atau karena ceceran cairan tertentu yang mudah terba-kar seperti minyak, lem, parfum, dan lain sebagainya.
Meningkatnya risiko kebakaran juga dipengaruhi konstruksi dan usia bangunan. Besarnya dampak kebakaran yang terjadi Keude Samalanga juga tak lepas dari faktor tersebut. Kapolsek Samalanga menyebutkan, lima dari sepuluh toko yang terbakar merupakan toko permanen dengan dinding triplek, sementara tiga toko lainnya serta dua kios berbentuk tong pisang.
Di samping itu, sebagaimana diungkapkan Keuchik Gam-pong Sangso, H Omar Dhani, kepada Serambi 17 Februari 2024, sebagian besar toko-toko di Keude Samalanga merupa-kan bangunan tua, dengan usia pemakaian sekitar 40 tahun atau lebih. Karena itulah ia mendesak Pemkab untuk mengeva-luasi kembali bangunan-bangunan tua tersebut.
Di luar itu, musibah kebakaran sebenarnya bisa dihindari jika kita bisa lebih sedikit peduli dengan melakukan pemeriksa-an instalasi listrik secara berkala, minimal 5 tahun sekali. Hal ini sangat penting karena sesungguhnya kebakaran itu adalah musibah yang disebabkan oleh kelalaian manusia, yang tidak hanya berdampak pada diri sendiri dan keluarga, tetapi juga orang lain yang berada di lingkungan tempat tinggal kita.
Tahun 2023 lalu sebagaimana catatan Badan Penanggu-langan Bencana Aceh (BPBA) mencatat, kebakaran pemukiman penduduk merupakan bencana dengan tingkat kejadian terting-gi di Aceh, mencapai 149 kali, dengan prakiraan kerugian men-capai Rp 87 miliar. Ini tentu bukan jumlah yang kecil, belum lagi dampak psikis dan sosial yang muncul sebagai akibat dari kehilangan tempat tinggal.
Demikian juga tahun 2024 ini. Data BPBA menunjukkan, hingga Februari kemarin, kebakaran pemukiman merupakan bencana yang paling banyak terjadi dibandingkan bencana lain-nya. Tercatat ada 10 kali kebakaran yang terjadi, yang mengha-nguskan 85 unit rumah dan 1 sarana ibadah, dengan prakiraan kerugian mencapai Rp 18 miliar.
Karena itu, sekali lagi, mari sama-sama kita menjaga rumah kita dan lingkungan tempat tinggal kita dengan melakukan pe-meriksaan instalasi listrik secara berkala.(*)
POJOK
BPOM sita boraks dari industri kerupuk
Hehe.. kalau sekedar sita, besok-besok mereka beli lagi
13 Mahasiswa UIN belajar ke Jerman
Bukti bahwa menuntu ilmu bisa dimana saja
BSI siapkan Rp 45 triliun untuk lebaran
Bagi masyarakat, yang penting ATM lancar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.