Ruang Bahasa
Mengenal Kata Berdiakritik dalam KBBI Terbaru
Berbeda dengan aigu, grave (è) dibubuhkan pada huruf [e] yang bunyinya seperti pada kata
Perbedaan itu, antara lain, dulu kata orang utan ditulis serangkai, yakni orangutan yang artinya mawas atau kera besar dan kuat yang hanya terdapat di hutan di Sumatra dan Kalimantan, berambut merah kecokelat-cokelatan, tidak berekor, pemakan buah-buahan, daun, dan kuncup. Nama Latin primata ini adalah Pongo pygmaeus.
Di KBBI V dan VI, versi baku orangutan, bukan lagi orangutan, melainkan orang utan. Ditegaskan pula bahwa orang utan beda dengan orang hutan. Kalau orang hutan adalah orang yang tinggal di hutan. Lawan katanya adalah orang yang tinggal di luar hutan (desa atau kota).
Nah, sebagai orang desa atau orang kota, terlebih lagi sebagai orang terdidik, mari kita jeli dan cerdas dalam menggunakan KBBI daring yang isinya diperbarui pada bulan April dan Oktober setiap tahun.
Ingat, selalu ada "generasi baru" dalam tradisi perkamusan di Indonesia, baik karena bertambah kosakatanya, jumlah lemanya (edisi I hanya 62.000 lema, edisi II jadi 72.000 lema, edisi III 78.000 lema, edisi IV lebih dari 90.000 lema, dan edisi V sebanyak 112.000 lema dan sublema) maupun karena alasan pemutakhiran kontennya.
Selama perkembangannya, KBBI telah memperbaiki dan memutakhirkan isi dan layanannya. KBBI pun telah membuka kesempatan kepada masyarakat untuk berkontribusi dalam perbaikan dan pemutakhiran isi.
Dengan demikian, KBBI diharapkan dapat menjadi media bagi masyarakat untuk tidak hanya menjadi pengguna kamus, tetapi juga sebagai pekamus. Anda tertarik?
Tantangan jadi pekamus (leksikograf) kian terbuka lebar setelah Markas Besar Unesco di Paris menetapkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi Unesco pada 20 November 2023.
Sejalan dengan itu, pada akhir tahun ini ditargetkan jumlah lema KBBI akan ditingkatkan menjadi 200.000. Anda berpeluang ikut memperkaya isinya. Dan, tak jadi soal jika kata-kata yang Anda usulkan itu memakai diakritik. KBBI kita toh sudah tak tabu kok dengan kata-kata berdiakritik.
Di KBBI malah ada kata yang diserap dari bahasa daerah yang berdiakritik, yakni Da'ang. Ini adalah suku bangsa yang mendiami ujung selatan Pulau Selayar di Sulawesi Selatan. Nama lain dari suku ini adalah Laiyolo, Layolo, atau Lajolo.
Kata wantahan
Selain itu, di KBBI versi daring ada kelompok kata yang digolongkan sebagai kata wantahan. Arti wantahan secara linguistik adalah kata yang diserap dari bahasa asing dan digunakan dalam bentuk aslinya, misalnya 'de facto' dan 'de jure' atau kata 'civitas academica'. Ketiganya dari bahasa Latin.
Ada juga ungkapan Prancis dalam KBBI kita, yakni à décharge yang artinya meringankan (tentang kesaksian yang meringankan bagi terdakwa), lawannya adalah à charge (saksi yang memberatkan bagi terdakwa).
Ungkapan terkenal Prancis yang satu ini pun ada di KBBI dan tetap ditulis berdiakritik, yakni 'affaire d’amour' yang maknanya adalah hubungan cinta.
Ungkapan 'che sarà, sarà' yang berasal dari bahasa Italia juga ada di dalam KBBI dan diartikan sebagai: apa yang akan terjadi, (pasti) akan terjadi.
Tak kurang, kata atau idiom bahasa Jerman yang berdiakritik pun ada di dalam KBBI, yakni 'Aufklärung', yakni sebuah gerakan yang menekankan pada penggunaan akal budi, mendorong penyelidikan segala sesuatu di alam sekitar, dan menganjurkan semangat kritis dalam pemikiran pada abad ke-18.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.