Nasib Safrin Zebua, Kepsek yang Aniaya Siswa SMK hingga Tewas di Nias, Pelaku Diproses Hukum
Berdasarkan keterangan dokter, Yaredi mengalami luka bekas pukulan di bagian kening sehingga membuat salah satu syaraf tidak berfungsi.
SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Seorang siswa SMK 1 Siduaori, Nias Selatan bernama Yaredi Ndruru (17) tewas usai diduga dianiaya kepala sekolahnya, Safrin Zebua (37) pada Selasa (16/4/2024).
Korban Yaredi sempat dirawat di RSUD dr Thomsen Gunung Sitoli sebelum meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan dokter, Yaredi mengalami luka bekas pukulan di bagian kening sehingga membuat salah satu syaraf tidak berfungsi.
Baru dua hari dirawat di RSUD dr Thomsen, Yaredi menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (15/4/2024) pukul 19.30 WIB.
Dikutip dari Tribun Medan, dugaan penganiayaan tersebut dialami Yaredi pada 23 Maret 2024 lalu ketika dirinya dihukum oleh Safrin di sekolahnya pada 09.00 WIB.
Nasib Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Siduaori Nias Selatan Safrin Zebua (37) kini terancam dipecat.
Safrin Zebua terlibat penganiayaan hingga meninggalnya Yaredi Nduru.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Sumatra Utara, Suhendri mengungkapkan awal terjadinya kasus tersebut.
Suhendri mengatakan, awalnya Safrin Zebua hendak melakukan pendisiplinan kepada sekelompok siswa yang tengah melakukan praktek kerja lapangan (PKL).
"Informasi yang kami dapatkan dari teman-teman yang kita minta tolong untuk dilakukan cek di sana bahwa anak-anak kita ini melakukan praktek kerja di salah satu tempat dan dianggap pekerjaannya tidak maksimal," ujar Suhendri saat diwawancarai, Kamis (18/4/2024).
Dikatakannya, saat itu oknum Kepsek tersebut berharap dari pendisiplinan yang dilakukan dapat memperbaiki perilaku siswa yang sedang melaksanakan program PKL.
"Pihak sekolah mendapatkan laporan terkait hal itu dan pihak sekolah dalam hal ini melalui salah satu oknum kepala sekolah melakukan pembinaan agar ke depan dalam pelaksanaan praktek kerja itu dilakukan dengan maksimal," katanya.
Namun, kata Suhendri, sangat disayangkan lantaran pola pembinaan yang dilakukan malah berujung dugaan tindak kekerasan kepada satu di antara beberapa siswa.
"Hingga berdampak seperti saat sekarang ini. Atas kejadian ini tentu kita Dinas Pendidikan Sumut sangat menyayangkan dan menyesalkan dan sangat berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya ananda tercinta kita ini yang sangat kita sayangi. Semoga juga keluarga besar diberikan ketabahan dalam menerima keadaan ini," ucapnya.
Saat ini, ujar Suhendri, kepala sekolah sedang menjalani pemeriksaan, pengawasan, dan akan dimintai keterangan secara tertulis dari cabang dinas.
Ombudsman Panggil dan Periksa Kepala Sekolah Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar |
![]() |
---|
Ombudsman Mulai Panggil dan Periksa Kepala Sekolah di Banda Aceh dan Aceh Besar |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Prajurit TNI Aniaya 2 Warga Pekanbaru, 1 Orang Tewas, Korban Dipukul Pakai Senjata Api dan Cangkul |
![]() |
---|
Intel Polisi Brigadir Esco Faska Diduga Dibunuh, Hasil Otopsi Terungkap: Ada Tanda Kekerasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.