Salam
Badan Jembatan Harus Bersih dari Pedagang
Sebenarnya, Pemko sudah menyediakan lokasi-lokasi ter-tentu sebagai tempat berjualan, dimana kondisinya jauh lebih nyaman bagi para pedagang tersebut.
KEBERANIAN Pemko Banda Aceh untuk menertibkan para pedagang yang berjualan di badan jembatan Peunayong, pantas kita apresiasi. Pasalnya, memanfaatkan badan jembatan untuk aktivitas jualan sangat mengganggu kelancaran lalulintas di lo-kasi tersebut.
Kecuali mengganggu kelancaran lalulintas, mengambil badan ja-lan jembatan untuk berjualan juga sangat merusak pemandangan keindahan kota. Keberadaan Kota Banda Aceh malah seperti tidak bertuan, yakni terlihat kumuh, dan juga tidak tertib.
Karenanya, para pedagang tersebut harus bisa memahami bahwa larangan yang dilakukan Pemko Banda Aceh bukanlah menghalangi warga untuk mencari sesuap nasi. Tetapi tindakan tersebut semata-mata dilakukan untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas, termasuk menyangkut estetika kota yang harus kita jaga bersama.
Sebenarnya, Pemko sudah menyediakan lokasi-lokasi ter-tentu sebagai tempat berjualan, dimana kondisinya jauh lebih nyaman bagi para pedagang tersebut. Di lokasi itu tentu saja sama-sama merasa nyaman tanpa adanya razia dari petugas Pemko Banda Aceh, terutama saat terjadinya transaksi.
Sebab, pada intinya tidak ada warga yang mau berhenti di lo-kasi jualan yang dilarang itu, kecuali dilakukan dengan sikap yang terburu-buru. Warga juga akan merasa malu jika kendara-an miliknya sempat difoto petugas dan kemudian sebarkan ke publik guna menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak mela-kukan tindakan yang serupa.
Sebelumnya diberitakan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PPW) Kota Banda Aceh menertib-
kan dagangan mangga milik pedagang kaki lima (PKL) yang mencoba menggelar dagangan di Jembatan Peunayong, Rabu (17/4/2024).
Pelaksana Tugas (Plt) Kasatpol PP WH Kota Banda Aceh, Mu-hammad Rizal, S.STP, M.Si melalui Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Zakwan, menjelaskan pe-dagang tersebut diduga memanfaatkan situasi saat Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh sedang fokus menertibkan PKL di Pa-sar Aceh.
“Mungkin mereka mengira Satpol PP WH lengah karena saat ini sedang fokus di Pasar Aceh, jadi mereka coba-coba jualan,” kata Zakwan. Ia memastikan pihaknya tetap akan memantau lo-kasi-lokasi lain yang selama ini sudah steril dari PKL.
Karena hal itu pula ia mengimbau kepada para PKL agar ti-dak kembali berjualan di lokasi-lokasi terlarang, termasuk Jem-batan Peunayong. Jika kedapatan, mantan Kepala Seksi Pe-nyelidikan dan Penyidikan Satpol PP WH Kota Banda Aceh itu mengancam akan menyita dagangan para PKL.
Ia berharap dengan upaya yang saat ini tengah dilakukan oleh Satpol PP WH Kota Banda Aceh, ketertiban umum dan ke-indahan Kota Banda Aceh dapat terjaga
“Kami mohon kepada PKL agar tidak berjualan di lokasi ter-larang, karena hal ini dapat mengganggu ketertiban umum dan keindahan kota, jika kedapatan nekat berjualan barang dagang-annya akan kami sita,” tegasnya.
Untuk itu, sekai lagi, kita berharap agar persoalan ini bisa di-tangani sedini mungkin, yakni melakukan pelarangan tersebut sebelum warga merasa nyaman berjualan di badan jembatan. Sebab, jika sudah merasa nyaman akan sangat keberatan keti-ka diminta pindah ke lokasi lain. Begitu!
POJOK
Pimpinan partai politik di Abdya ngopi bareng
Bagus, tapi jangan bayar sendiri-sendiri ya?
Golkar usul Salim Fakhri dan Ali Basrah jadi bacalon Bupati Agara
Ini menarik ditonton, tapi harus kuat jantung
Perbankan perlu ubah strategi agar kredit mudah
Betul, misalnya besar agunan dengan angka kredit jangan sama
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.