IDF Bingung Kenapa Irone Dome Tak Lagi Bekerja saat Roket Hamas Hantam dan Tewaskan Tentara Israel
IDF sampai bingung kenapa sistem pertahanan udaranya atau Irone Dome tak lagi bekerja saat roket Hamas menghantam dan tewaskan tentara Israel.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
IDF juga melakukan serangan di Rafah sebagai tanggapannya, termasuk menyerang peluncur dan bangunan di dekatnya yang digunakan oleh Hamas, kata militer.
Menurut pejabat kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas, satu serangan udara menghantam sebuah rumah di Rafah, menewaskan tujuh orang.
Serangan lain sebelum tengah malam, klaim para pejabat, menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi, di rumah lain di bagian lain Rafah.
“Jumlah korban syuhada di Rafah mencapai 16 orang,” AFP mengutip pernyataan responden pertama di Gaza.
Lebih dari satu juta warga sipil Palestina berlindung di kota paling selatan Gaza, yang dianggap sebagai benteng terakhir kelompok teror Hamas.
Israel telah berulang kali mengindikasikan bahwa mereka akan melancarkan serangan di Rafah dalam waktu dekat jika perundingan gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan gagal.
Selama kunjungannya pada hari Minggu ke Jalur Gaza tengah, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengklaim Israel telah mengidentifikasi tanda-tanda Hamas tidak tertarik dengan kesepakatan penyanderaan.
Dan sebagai hasilnya, militer akan melancarkan serangannya di Rafah dalam waktu dekat.
"Kami memiliki tujuan yang jelas untuk perang ini, kami berkomitmen untuk melenyapkan Hamas dan membebaskan para sandera," kata Gallant kepada pasukan di Koridor Netzarim di Gaza tengah.
Pihaknya mengklaim telah memberikan waktu kepada Hamas dan IDF ingin mencapai situasi pembebasan sandera secepat mungkin.
"Karena para sandera berada dalam situasi sulit dan kami perlu mengambil tindakan. Segala upaya (dilakukan) untuk membebaskan mereka," kata Gallant.
“Kami telah mengidentifikasi tanda-tanda yang mengkhawatirkan bahwa Hamas sebenarnya tidak berniat untuk membuat kerangka perjanjian apa pun dengan kami. Arti dari tindakan ini di Rafah dan seluruh Jalur Gaza dalam waktu dekat,” tambahnya.
Militer Israel dan badan keamanan Shin Bet juga menyampaikan, pusat komando dan kendali Hamas yang berbasis di fasilitas UNRWA di Jalur Gaza tengah menjadi sasaran serangan udara pada Minggu kemarin.
Menurut pernyataan bersama, situs tersebut digunakan oleh Hamas sebagai tempat melancarkan berbagai serangan terhadap pasukan Israel di Koridor Netzarim dan terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan.
Menurut pihak militer, pusat komando juga digunakan untuk memasok senjata kepada puluhan agen, termasuk anggota kelompok teror di terowongan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.