Kesehatan

Miskin Serat, dr Zaidul Akbar Ungkap 3 Alasan Penting Harus Kurangi Makanan Mengandung Tepung Terigu

Bukan tanpa alasan, dr Zaidul Akbar mengatakan, ternyata konsumsi tepung terigu tidak baik untuk kesehatan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
YouTube dr. Zaidul Akbar Official
dr Zaidul Akbar Ungkap 3 Alasan Penting Harus Kurangi Makanan Mengandung Tepung Terigu. 

Pada kesempatan yang berbeda, dr Zaidul Akbar mengungkap salah satu penyebab nyeri saat haid dikarenakan makanan yang tidak sehat, satu diantaranya sering mengonsumsi makanan yang mengandung tepung terigu.

Nyeri saat haid merupakan keluhan umum yang kerap dialami wanita ketika sedang masa menstruasi.

Nyeri saat haid biasanya muncul pada awal masa menstruasi, tepatnya di perut bagian bawah.

Nyeri bisa terasa ringan dan tidak mengganggu, hingga terasa berat dan tidak tertahankan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Melansir dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official yang tayang pada Senin (23/8/2021), disebutkan satu diantara penyebab nyeri haid yang tidak tertahankan ini bisa berasal dari makanan tidak sehat yang kita konsumsi.

Makanan tidak sehat tersebut termasuk yang terbuat dari bahan bertepung terutama tepung terigu.

Makanan bertepung disebut sebagai satu diantara pemicu nyeri haid yang tidak tertahankan.

"Lihat anak perempuan sekarang, saat menstruasinya datang sakitnya luar biasa, salah satu pemicunya bahwa saya katakan tepung-tepung tadi," ucap dr Zaidul Akbar seperti dikutip Serambinews.com.

Lebih lanjut, ahli kesehatan sekaligus pendakwah ini menganjurkan bukan berarti tidak boleh makan makanan yang bertepung.

Hanya saja, konsumsilah makanan yang tidak mengandung non gluten.

"Ada jenis yang bisa Anda makan, jadi kalau Anda makan mi, silahkan makan mi tapi jangan dari tepung terigu. Makanlah mi dari non gluten, bisa bikin mi dari wortel, bisa bikin mi dari brokoli, macam-macamlah," lanjut dr Zaidul Akbar.

Jika menjauhi produk makanan yang mengandung tepung-tepungan tersebut, maka tubuh nantinya akan sembuh dengan sendirinya.

"Lalu yang terjadi apa? Nanti tubuhnya lama-lama akan healing sendiri," imbuhnya.

Dengan menjalankan pola hidup sehat, disebutkan tubuh akan pulih dalam waktu 3 bulan atau paling lama 6 bulan.

"Kurang dari 3 bulan atau paling lama itu 6 bulan, tubuhnya itu kayak restore, riset ulang," ucap dr Zaidul Akbar.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved