Opini
Sudan Teriak, Dunia Terdiam, The Next Genocide?
Saat ini, Sudan kembali berada di persimpangan jalan yang penuh ketidakpastian, memicu pertanyaan, apakah kita sedang menyaksikan awal dari genosida
Beberapa negara mungkin tidak melihat Sudan sebagai prioritas strategis, baik dari segi politik, ekonomi, maupun keamanan. Ini mengurangi insentif bagi negara-negara tersebut untuk terlibat secara aktif dalam menyelesaikan krisis di Sudan.
Predeksi Sudan ke Depan
Masa depan Sudan masih diselimuti ketidakpastian. Meskipun ada beberapa perjanjian damai telah ditandatangani, serta implementasinya masih terhambat oleh berbagai faktor. Ketegangan politik, pelanggaran hak asasi manusia, dan krisis ekonomi masih menjadi tantangan utama.
Hanya sebuah prediksi dari penulis, melihat konflik yang terus terjadi di Sudan yang sangat memanas belakangan ini yang dipicu oleh pihak internal antara presiden dan wakil presiden. Konflik yang terjadi secara internal dapat juga diselesaikan secara internal, seperti halnya Afrika Selatan, negara ini berhasil menyelesaikan konflik apartheid melalui proses rekonsiliasi nasional yang melibatkan semua pihak yang berkonflik.
Namun, perlu dicatat untuk menyelesaikan konflik secara internal bukan hal yang mudah, dibutuhkan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak.
Jikalau dengan opsi tersebut tidak berhasil, maka dapat penulis gambarkan bahwa perperangan akan terus berlanjut, hingga pemenang akhir dari pertempuran ini akan menjadi Presiden Sudan berikutnya.
Sementara, pihak yang kalah akan mendapatkan pengasingan di tempat yang jauh atau bahkan mengalami kematian.
*) Penulis Mahasiswa Pasca Sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Peminat Komunikasi Internasional dan Isu-isu Global.
| Tuha Peuet, Suloh, dan Syarak: Modal untuk Pemilu Berintegritas |
|
|---|
| Mencegah Penyimpangan Perilaku Sosial pada Remaja |
|
|---|
| Memanfaatkan Agglomeration Economies sebagai Lokomotif Baru Pemerataan Ekonomi Aceh |
|
|---|
| Membaca Fenomena Bullying di Lembaga Pendidikan |
|
|---|
| Perlindungan Anak yang Terlalu Jauh, Kita Sedang Mencetak Generasi Rapuh |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.