Berita Pidie

KADIN Aceh Bersama BSI Kembangkan Bawang Merah di Lingkungan Dayah, Luas Lahan 500 Ha

 "Dalam program pengembangan komuditi bawang merah Kampung Bawang ini menerapkan pola syariah yaitu dengan bagi hasil

|
Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
BERI EDUKASI : Ketua Bidang Ekonomi Kerakyatan dan Usaha Kadin Aceh, Ir H Zakaria A Gani (dua kanan) didampingi ketua Kadin Pidie, Muhammad Junaidi SP (dua kiri) memberikan edukasi penanaman bawang pada program Kampung Bawang di Gampong Pulu, Kecamatan Grong-grong, Pidie, Kamis (13/6/2024). SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL 

 "Dalam program pengembangan komuditi bawang merah Kampung Bawang ini menerapkan pola syariah yaitu dengan bagi hasil

Laporan Idris Ismail I Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kamar Dagang dan  Industri (KADIN) Aceh bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) melalukan pengembangan komuditi bawang merah pada program Kampung Bawang dengan sasaran kawasan Dayah pada hamparan lahan 500 Ha di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pidie.

Ketua Badan Ekonomi Kerakyatan dan Usaha Kadin Aceh, Ir H Zakaria A Gani kepada Serambinews.com, Kamis (13/6/2024) mengatakan, pengembangan bawang merah pada hamparan 500 Ha lewat program Kampung Bawang ini turut menggandeng BSI di empat kecamatan di Kabupaten Pidie yaitu, Kecamatan Gorong-gorong, Pidie, Padang Tiji dan Simpang Tiga.

 "Dalam program pengembangan komuditi bawang merah Kampung Bawang ini menerapkan pola syariah yaitu dengan bagi hasil serta pengembalian modal," sebutnya.

Baca juga: Mahasiswa PGSD Hibah Buku Karyanya untuk Perpustakaan UBBG

Dijelaskan Zakaria, bahwa para petani dalam menanam bawang tidaklah  dengan sendirian.

Maka pihaknya dalam hal ini turut melibatkan pihak konsorsium.

Jadi, program ini juga melibatkan lima Tas yaitu, Spritualitas, Kontinuitas, produktifitas, kwalitas dan integritas. 

Termasuk dalam hal ini pelibatan pihak ketiga yaitu BSI.

Sehingga, segala kebutuhan petani dari sisi modal baik bibit, pupuk, pengolahan lahan hingga pendampingan berupa edukasi penerapan ilmu teknologi  bertani dari tradisional dijadikan petani yang menerapkan teknologi modern. 

Maka dalam program pengembangan komuditi berbasis pengendalian inflasi ekonomi itu mendapat dukungan pihak BSI dengan mensupport dana sebagai konsorsium.

Jadi, pola ini telah diterapkan sejak empat tahun terakhir sebagai langkah mengedukasi petani lewat partner bank.

Baca juga: Bus Shalawat Stop ke Masjidil Haram, Menag Sebut Sementara Fokus untuk Layanan Puncak Haji di Arafah

Edukasi kepada pihak Dayah lewat para santri sehingga meraka dapat tampil secara mandiri lewat program pengembangan ekonomi secara terpadu lewat pola penerapan ilmiah dengan jangkauan hamparan luas tanam lebih luas.

'Artinya Dayah atau para santri  nantinya menjadi lebih mandiri dalam menjadi Pidie sebagai Kampung Bawang,"ujarnya. 

Pimpinan Dayah Darussalam Lampoh Tuah, Kecamatan Grong-grong, Pidie, Tgk Aminuddin SSosI, kepada Serambinews.com, Kamis (13/6/204) mengatakan, pelibatan Dayah bersama santri menjadi langkah awal untuk menjadi cikal bakal agar penerapan teknologi pertanian yang lebih unggul dalam mewujudkan Kampung Bawang di Pidie dalam pemberdayaan ekonomi secara mandiri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved