Polisi Buru Pembunuh Warga Deli Serdang, Puluhan Pelaku Terekam CCTV Sebelum Bantai Korban

Aksi komplotan tersebut pun sempat terekam kamera pengawas CCTV yang kebetulan terpasang tak jauh dari lokasi kejadian.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Serambinews.com/TribunMedan
Nurlelani, saat menceritakan kronologis suaminya yang tewas setelah dibantai puluhan orang di rumahnya Jalan Simpang Kariman, Pasar III, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Kamis (13/6/2024). | Tangkap layar CCTV, puluhan orang yang membantai kepala rumah tangga di Jalan Simpang Kariman, Pasar III, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, para pelaku terlihat menenteng senjata tajam. 

SERAMBINEWS.COM - Pihak kepolisian terus memburu pelaku pembunuhan terhadap Sarengat (65), pegembala ternak di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.

Sarengat tewas dibantai piluhan orang yang menyerbu rumahnya di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (3/5/2023) sekira pukul 23.00 WIB.

Sementara anaknya bernama Sandra Ramadhan terkena panah.

Aksi komplotan tersebut pun sempat terekam kamera pengawas CCTV yang kebetulan terpasang tak jauh dari lokasi kejadian.

Amatan Tribun Medan, puluhan pelaku yang diperkirakan berjumlah 50 orang lebih ini datang dengan berjalan kaki.

Para pelaku, terlihat menenteng senjata tajam ukuran panjang.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung, AKP Japri Binsar Simamora, saat ini pihaknya telah menangkap sejumlah orang yang terlibat penyerangan tersebut.

"Total ada empat orang yang sudah kita amankan," kata Japri kepada Tribun-medan, Kamis (13/6/2024).

Katanya, petugas masih akan memburu pelaku lain yang terlibat dalam penyerahan yang menewaskan pria bernama Sarengat.

"Masih ada yang kita kejar, termasuk otak pelaku," pungkasnya.

Baca juga: Nurlelani Warga Deli Serdang Ceritakan Suaminya Tewas Dibantai Puluhan Orang, Anaknya Diancam Tembak

Kejadian bermula saat Sarengat yang merupakan peternak kambing tengah duduk bersama istri dan ketiga anaknya di dalam rumah.

Istri korban, Nurlelani (60), masih mengingat jelas detik-detik suaminya diserang secara membabi buta hingga tewas.

Melansir Tribun-Medan.com, Nurlelani mengatakan, saat tengah berkumpul, tiba-tiba terdengar suara puluhan orang menggeruduk rumahnya.

Puluhan orang itu juga menyalakan petasan dan melempari batu.

"Waktu kejadian saya di dalam rumah. Waktu itu saya lagi duduk sama bapak (suaminya)."

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved