Berita Pidie

Jamu Tamu Lebaran, Ketua MPU Pidie Sediakan Halua Leungoeng, Kuliner Khas Pidie yang Sudah Langka

Uniknya ini, kuliner khas Pidie ini terbalut dari daun pisang sudah tua dan kering atau dalam bahasa Aceh disebut oen keurusong pisang wak. 

Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL   
Ketua MPU Pidie, Tgk H Muhammad Ismi atau Abu Ilot (kanan) menjamu tamu dari pengurus Masjid Agung Al-Falah, Sigli, Pidie, Kamis (20/6/2024) 

Uniknya ini, kuliner khas Pidie ini terbalut dari daun pisang sudah tua dan kering atau dalam bahasa Aceh disebut oen keurusong pisang wak. 

Laporan Idris Ismail I Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Usai shalat Subuh, Kamis (20/6/204), puluhan jemaah shalat subuh Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli, Pidie, menuju Gampong Ilot, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie.

Keberangkatan sekitar 17 Km dari Sigli, pusat ibu kota Kabupaten Pidie untuk berlebaran Idul Adha 1445 Hijriah ke rumah Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie, Tgk H Muhammad Ismi atau lebih Abu Ilot. 

Turut dalam rombongan ini, ulama muda Pidie, Dr Tgk H Amri Fatmi Anzis Lc MA serta beberapa tokoh ulama sepuh Pidie serta pengurus Masjid Agung Al-Falah. 

Tokoh masyarakat Pidie, Ir HM Amin Affan MSi, mengatakan setiap Idul Fitri dan Idul Adha mereka bersilaturahmi ke rumah ulama kharismatik ini. 

HM Amin mengatakan seperti halnya dalam kunjungan mereka lebaran sebelumnya, dalam kunjungan kali ini Abu Ilot juga menyediakan kuliner khas endatu tempo dulu, yaitu Halua Leungoeng. 

Uniknya ini, kuliner khas Pidie ini terbalut dari daun pisang sudah tua dan kering atau dalam bahasa Aceh disebut oen keurusong pisang wak. 

Baca juga: VIDEO Detik-detik Rudal Salvo Brigade Al-Quds Hujani Pemukiman Israel hingga Membara, IDF Lari

Amatan Serambinews.com di rumah ulama ini yang juga ikut menikmati makanan ini, sekilas kuliner khas Aceh ini, seperti makanan diet khas Jepang, Fitbar. 

"Setiap lebaran kami menyiapkan kue ini untuk tamu," kata Abu Ilot. 

Lantas apa itu Halua Leungoeng?

Menurut  Abu Ilot, kuliner khas ini pada zaman dulu disajikan khusus saat musim panen padi, bahkan padi pun dibarter dengan kue ini.

Ulama ini menyebutkan kue ini terdiri empat bahan utama. Selain beras yang telah ditumbuk, juga disertai dengan tepung plus manisan air tebu serta kelapa yang telah dikukus.

Ya, memang sekilas mirip dengan cemilan Fitbar produk dari negara matahari terbit, Jepang.

Baca juga: Brigade Al-Qassam Bakar Kendaraan Lapis Baja Milik Israel di Jalur Gaza, Bunuh 8 Pasukan IDF

Namun saat dicicipi ternyata memiliki tekstur yang gurih dan renyah. Cocok disantap dengan kopi atau teh manis.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved