Kupi Beungoh
Membangun Lima Nilai Inti Kemabruran Haji Paska Pulang dari Tanah Suci
KEMABRURAN haji merupakan wujud dari implementasi haji mabrur itu sendiri, mulai dari tahap persiapan sebelum berangkat hingga kepulangan.
Pondasi ibadah sebagai niat kerja harus dilandasi diatas nilai-nilai keimanan atau ketauhidan kepada Allah swt, bukan karena ingin mendapatkan pujian dan sanjungan, mendapat harta, tahta dan wanita serta kepentingan duniawi lainnya.
Nilai keimanan atau ketauhidan yang menjadi landasan memancarnya motivasi dan kerja keras dalam beribadah serta mendapat pahala disisi Allah swt di akhirat kelak (QS. Al-Baqarah: 197), (HR Bukhari dan Muslim)
Khitmat melayani sesama
Haji dan hajjah harus membiasakan diri dengan tulus ikhlas melayani umat, peduli terhadap orang yang lemah ekonomi, suka menyantuni anak yatim, menyenguh orang sakit, mendamaikan orang berselisih paham, mengunjungi orang meninggal, suka kerja bakti sosial dan suka menolong orang lain yang membutuhkannya.
Sikap dan perilaku selalu hidup berkasih-kasih sayang dengan sesama keluarga, tetangga dan masyarakat serta selalu membela untuk kepentingan agama, bangsa dan negara.
Sikap khitmat melayani sesama umat harus mengadung nilai-nilai pelayanan, pembinaan, pemberdayaan dan keteladanan kepada umat dalam kehidupan bermasyarakat.
Sikap loyal dan setia kepada umat
Sikap loyal dan setia pada umat harus terpatri dalam lubuk hati yang dalam haji dan hajjah sepanjang hayat hidupnya. Haji dan hajjah harus selalu peka dan sibuk mengurus kepentingan umat, bukan terus menerus sibuk mengurus urusan pribadi semata.
Haji dan hajjah harus berkiprah dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial kemasysrakatan, seperti dalam kepanitiaan hari-hari besar Islam, penyantunan anak yatim, pelaksanaan kurban, pembangunan masjid dan lain sebagainya sebagai wujud loyal dan setia kepada agama dan umat.
Sikap loyal dan setia kepada umat merupakan kebutuhan hidup tidak akan sirna kehidupan haji dan hajjah sepanjang hayat hidupnya.
Amanah dalam hidupnya
Amanah dalam hidup merupakan kunci utama dalam menjaga dan merawat kemabruran haji, karena melalui sikap amanah dapat melahirkan kepecayaan masyarakat secara nyata kepada haji dan hajjah.
Sikap amanah dalam hidup sebagai taruhan sepanjang masa bagi haji dan hajjah pada saat berkiprah dengan masyarakat.
Mengabaikan sikap amanah, secara tidak langsung telah menguburkan kemambruran haji kepada masyarakat.
Oleh karena itu, sikap kejujuran dalam segala urusan merupakan wujud dari sikap amanah yang wajib dimiliki oleh setiap haji dan hajjah dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat.
Refleksi Kemerdekaan dalam Menikmati Kemerdekaan |
![]() |
---|
RAPBN 2026: Alokasi Ambisius, Harapan Besar, dan Tantangan Implementasi |
![]() |
---|
Revitalisasi Nilai-Nilai Kemerdekaan Dalam 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia |
![]() |
---|
Aceh dan Kemerdekaan yang Masih Tertunda |
![]() |
---|
Merdeka yang Tertunda: Dari Proklamasi ke Penjajahan Nafsu dan HIV/AIDS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.