Liputan Euro 2024
Turnamen Paling Ramah Lingkungan
“UEFA telah menjadikan Piala Eropa 2024 sebagai Kejuaraan Eropa yang paling ramah lingkungan,” kata Justas Gedvilas, Manajer Riset Olahraga dan Hibura
Laporan Zulkarnain Jalil, Kontributor Serambi di Jerman
Piala Eropa 2024 yang sudah memasuki pekan kedua dipuji sebagai turnamen paling ramah lingkungan. Stadion menggunakan perangkat energi terbarukan, dengan lampu sorot dan penggunaan air yang minimalis. Lalu penjadwalan cerdas (smart schedule) cukup membantu mengurangi keruwetan perjalanan bagi para pemain dan suporter, demikian seperti dikutip Euromonitor (14/6/2024).
“UEFA telah menjadikan Piala Eropa 2024 sebagai Kejuaraan Eropa yang paling ramah lingkungan,” kata Justas Gedvilas, Manajer Riset Olahraga dan Hiburan di Euromonitor International. Jadwal turnamen telah dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perjalanan antar kota ke tempat pertandingan berlangsung (venue). Sementara para supporter dan pengguna transportasi umum menikmati diskon dan insentif lainnya agar mengurangi ketergantungan pada mobil dan penerbangan. Semua stadion dijalankan dengan energi terbarukan--terutama panel surya--dengan batasan penggunaan listrik, misalnya pengurangan lampu sorot dan penyiraman lapangan.
Prinsip-prinsip ekonomi sirkular, yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang), dan recover (memulihkan), akan menjadi dasar praktik pengelolaan sampah di dalam dan sekitar venue. Praktik-praktik ini sangat diterima di kalangan penggemar sepak bola dan konsumen secara umum. “Mengurangi limbah makanan dan penggunaan plastik, serta mendaur ulang barang-barang diidentifikasi oleh separuh responden di seluruh dunia sebagai cara mereka melakukan aktivitas ramah lingkungan,” tukas Gedvilas.
Pariwisata pasca-Euro 2024
Sementara itu Caroline Bremner, Kepala Perjalanan dan Pariwisata Euromonitor International, menyatakan, berdasarkan perkiraan terbaru, prospek pariwisata di Jerman pada tahun 2024 setelah Euro 2024 cukup menjanjikan.
“Pendatang internasional ke Jerman diperkirakan akan melebihi angka puncak yang pernah dicapai pada tahun 2019, yaitu mencapai 42 juta orang, dengan belanja pariwisata inbound sebesar 47 miliar Euro. Ini akan menjadi capaian rekor terbaru. Kedatangan wisatawan diperkirakan akan tumbuh sebesar 22 persen dan nilainya bahkan lebih kuat lagi sebesar 24 % pada tahun 2023/2024, yang menunjukkan bagaimana wisata olahraga dapat mendorong penciptaan nilai, yang merupakan pilar utama keberlanjutan bagi komunitas dan destinasi,” sebut Bremner.
Contohnya saja Berlin, berada di peringkat pertama dengan mendapatkan 6,2 juta turis mancanegara, sementara Munich di tempat kedua diperkirakan akan menerima 4,3 juta pada tahun 2024 ini. Sementara itu, kota-kota yang kurang terkenal akan mengalami pertumbuhan kuat karena pengunjung mencari destinasi baru seperti Gelsenkirchen. Pariwisata domestik juga akan menerima peningkatan yang baik, dengan pertumbuhan yang baik sebesar 9?ik untuk perjalanan maupun belanja pada tahun 2024.
Jadi, sepak bola bukan cuma sekadar olahraga, namun mampu menciptakan multiplier effect di sektor ekonomi, pariwisata, kesehatan, bahkan hingga sektor pendidikan. Karena potensi yang sangat menggiurkan ini, sehingga banyak negara berlomba-lomba ingin jadi tuan rumah.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.