Kronologi Nizar Bunuh Kekasih dan Banyinya di Sidoarjo, Pelaku Tak Mau Akui Bayi Hasil Hubungannya

Polisi telah menetapkan Nizar Muhariz (36) sebagai tersangka dalam kasus kematian seorang perempuan berinisial IT (33) dan anak bayinya.

Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
Kolase Serambinews.com/ Istimewa
Polisi telah menetapkan Nizar Muhariz (36) sebagai tersangka dalam kasus kematian seorang perempuan berinisial IT (33) dan anak bayinya di Sidoarjo 

SERAMBINEWS.COM - Polisi berhasil mengungkap pelaku pembunuhan terhadap wanita berinisial IT (33) dan bayinya berjenis kelamin laki-laki di Sidoarjo.

Jasad korban ditemukan tewas membusuk di sebuah tempat kos yang berada di Dusun Keling, Desa Jumput Rejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Rabu (26/6/2024).

Korban IT dan bayinya ternyata dibunuh oleh kekasihnya Nizar Muhariza (36) warga Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.

Polisi telah menetapkan Nizar Muhariz (36) sebagai tersangka dalam kasus kematian seorang perempuan berinisial IT (33) dan anak bayinya.

Sosok pembunuh bernama Nizar Muhariza akhirnya ditampilkan di publik pada Jumat, (27/6).

Nizar adalah kekasih dari korban IT.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Agus Sobarnapraja menjelaskan kronologi pelaku menghabisi korabn dan bayinya. 

"Nizar mengenal korban November 2023 melalui TikTok hingga berlanjut, pada Januari 2024 menjalin hubungan pacaran," kata Agus, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (28/6/2024).

Tersangka mendapati korban telah mengalami pendarahan saat ditemui di kamar kosnya, Sabtu (22/6/2024).

NM sempat mengajak pacarnya ke rumah sakit, namun ditolak dengan alasan biaya.

"Keesokan harinya, pada Minggu (23/6/2024) pagi, korban menyampaikan (ke tersangka) perutnya merasa mulas dan memberitahukan dirinya akan melahirkan," jelasnya.

Baca juga: Sosok Janda 6 Anak Bunuh Kekasihnya di Nunukan, Pernah Menikah 3 Kali, 3 Tahun Pacaran dengan Korban

Ketika itu, Nizar mengaku diminta oleh korban membantu persalinan dengan cara menekan perut hingga ke bawah.

Akhirnya, seorang bayi laki-laki pun lahir dalam keadaan menangis.

"Seketika tersangka membekap hidung dan mulut bayi, dengan maksud agar tangisan bayi tidak sampai terdengar oleh tetangga kos. Bayi tidak bergerak dan diletakkan di samping korban," ujarnya.

Selanjutnya, korban meminta pacarnya membelikan minuman ke warung yang tak jauh dari lokasi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved