Kupi Beungoh

Pentingnya Skil Public Speaking Bagi Mahasiswa

Penelitian oleh NCA menemukan bahwa 70 persen mahasiswa mengalami kecemasan yang signifikan saat berbicara di depan umum.

Editor: Amirullah
For Serambinews.com
Syauqas Rahmatillah, Mahasiswa Prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh 

Oleh: Syauqas Rahmatillah

Dunia pendidikan saat ini dihadapkan pada fenomena yang memprihatinkan, banyak mahasiswa yang kesulitan dalam mempresentasikan materi di depan kelas.

Keterbatasan ini membuat mahasiswa tidak mampu menyampaikan gagasan atau ide mereka sendiri, bahkan dalam menyampaikan gagasan orang lain pun mereka sering mengalami kesulitan.

Kondisi ini sangat memprihatinkan dan menjadi tantangan serius bagi dunia pendidikan.

Hal ini dikarenakan seharusnya mahasiswa mampu menyampaikan ide dan opini mereka secara jelas dan meyakinkan di hadapan publik.

Salah satu permasalahan utama yang dihadapi mahasiswa adalah ketidakmampuan dalam public speaking. Public speaking adalah seni berbicara di depan umum yang melibatkan penyampaian informasi, ide, atau opini dengan cara yang efektif dan persuasif.

Mahasiswa yang tidak memiliki keterampilan ini cenderung merasa grogi, gugup, dan cemas saat harus berbicara di depan audiens, baik itu dalam presentasi akademik, diskusi kelompok, atau kegiatan lain yang memerlukan komunikasi verbal yang baik.

Studi literatur menunjukkan bahwa ketidakmampuan dalam public speaking adalah masalah yang umum di kalangan mahasiswa. Penelitian oleh National Communication Association (NCA) menemukan bahwa 70 persen mahasiswa mengalami kecemasan yang signifikan saat berbicara di depan umum.

Lebih jauh, survei dari American College Health Association (ACHA) mengungkapkan bahwa 61persen mahasiswa melaporkan merasa cemas atau tidak nyaman saat harus memberikan presentasi di kelas.

Fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa kecemasan berbicara di depan umum dapat berdampak negatif pada kinerja akademik.

Studi yang dilakukan oleh McCroskey (2009) mengindikasikan bahwa mahasiswa yang mengalami kecemasan berbicara cenderung mendapatkan nilai yang lebih rendah dalam mata kuliah yang memerlukan presentasi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mengalami kecemasan serupa.

Selain itu, survei dari Toastmasters International menunjukkan bahwa 85 persen mahasiswa yang merasa cemas saat berbicara di depan umum mengaku kesulitan dalam menyampaikan ide-ide mereka dengan jelas dan efektif.

Kondisi ini diperparah oleh minimnya pelatihan dan kesempatan untuk berlatih public speaking dalam kurikulum pendidikan tinggi.

Berdasarkan berbagai penelitian, keterampilan public speaking terbukti memiliki korelasi positif dengan kesuksesan akademik dan profesional.

Mahasiswa yang mampu berbicara dengan baik di depan umum menunjukkan peningkatan dalam kepercayaan diri, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan berargumen. Mereka juga lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja, di mana kemampuan komunikasi sangat dihargai.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved