Berita Banda Aceh

Ratusan 'Anak Surga' Terselamatkan oleh BPJS, Peran C-Four Aceh Tak Sia-sia

Alwin ternyata mengidap kanker ganas, bengkak pada bagian pipi kirinya membuat Alwin tak bisa mengucapkan kalimat dengan sempurna.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/Teuku Raja
Rauzah (kanan) penyintas kanker, dan Alwin (kiri) pengidap kanker mulut, mereka merupakan pasien RSUDZA yang tinggal di rumah singgah C-Four selama masa pengobatan. 

"Kami dari daerah awalnya kurang paham berobat di RSUDZA bagaimana, dari proses rujukan, administrasi dan nggak tau dimana ruangannya, tapi awal-awal kami dibantu oleh relawan, setelah kami diajarin lalu kami dilepas secara mandiri untuk pengobatan selanjutnya," sambungnya.

Alwin berasal dari keluarga tidak mampu, sang ayah berprofesi sebagai petani sayuran, sementara sang ibu adalah seorang rumah tangga biasa.

Sasmawarni mengaku sangat terbantu dengan adanya rumah singgah anak kanker C-Four yang menanggung akomodasi selama masa berobat hingga makan mereka sehari-hari.

Baca juga: Kelas BPJS Kesehatan Diganti KRIS, Ini 12 Syarat Ruang Perawatan KRIS & Penyakit yang Tak Ditanggung

Ia menuturkan, semua biaya pengobatan anaknya ditanggung Pemerintah Aceh melalui program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), saat ini sudah terintegerasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kelas III.

Sasmawarni tidak bisa membayangkan berapa rupiah harus dikeluarkan jika tidak ada BPJS yang dimana iurannya ditanggung oleh Pemerintah Aceh melalui program JKA. JKA menggunakan dana otonomi khusus (otsus).

Program JKA diluncurkan tahun 2010.

Melalui JKA semua biaya pengobayan warga Aceh yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Aceh ditanggung Pemprov Aceh.

"Alhamdulillah sekali semua pengobatan ditanggung BPJS dari JKA, kami gak perlu bayar, kalau bayar kami nggak sanggup kayaknya," imbuh Sasmawarni sembari menatap wajah Alwin. 

Bukan hanya biaya pengobatan anak, biaya pengobatan dirinya beserta sang suami juga ditanggung pemerintah, tentu ini sangat membantu mengingat pendapatan mereka pas-pasan untuk biaya hidup sehari-hari. 

Hal senada juga dirasakan oleh Rosmiati (37), wanita asal Kluet Timur, Aceh Selatan ini mengaku sangat terbantu dengan kehadiran program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) melalui BPJS Kesehatan dalam membantu pengobatan anak surganya, Rauzah Saidah (8) yang mengalami kanker mata.

Rosmiati menceritakan jika putrinya itu divonis kanker mata saat usianya memasuki tiga tahun. 

Adapun gejala awal terlihat ada selaput putih yang menutupi bola mata secara keseluruhan.

Dua bulan kemudian, mata sang anak terus mengalami gatal dan memerah, tak jarang bola matanya tiba-tiba berubah menjadi putih.

Sebelum berobat ke rumah sakit, pihak keluarga sempat membawa Rauzah menjalani pengobatan kampung dengan bahan-bahan yang diresepkan lalu diteteskan ke mata.

Melihat tak ada perkembangan, pada tahun 2021, Rauzah langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat yang berada di Aceh Barat Daya. Dari pemeriksaan oleh dokter mata, Rauzah divonis menderita kanker mata.

Penyintas kanker mata Rauzah
Penyintas kanker mata, Rauzah (8) bersama ibunya Rosmiati (37) memperlihatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai peserta BPJS Kesehatan di rumah singgah C-Four Banda Aceh, Senin (29/7/2024).
Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved