Haji Uma Surati Kapolda Metro Jaya, Minta Kontes Kecantikan Transgender yang Bawa Nama Aceh Diusut
"Jadi ini sudah menjadi polemik yang tidak terbendung di Aceh. Jadi semua masyakarat Aceh protes, alim ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemerintah,"
Selain itu, lanjut Haji Uma, kontes yang dilaksanakan di salah satu hotel di Jakarta, diduga digelar pada Minggu (4/8/2024), telah menimbulkan kegaduhan atau menganggu ketertiban masyarakat di Aceh.
Ditambah lagi polisi sudah menyatakan bahwa panitia kegiatan itu tidak mengantongi izin dari pihak kepolisian.
“Maka saya pikir sudah cukup delik bagi polisi untuk mengusut kasus ini sampai tuntas,” kata Haji Uma.
Selain mengawal proses hukum, Haji Uma juga menyatakan timnya sedang mencari informasi tentang sosok waria berselempang Aceh yang ikut dalam kontes itu.
Menurut Haji Uma, sejauh ini belum ada satu pihak pun di Aceh yang bertanggung jawab atau mengklaim ikut mengirimkan perwakilannya dalam kontes waria itu.
Haji Uma menduga, panitia sengaja memenangkan waria berselempang Aceh di acara itu, dengan tujuan untuk menimbulkan kehebohan dan kontroversi, terutama di kalangan masyarakat Aceh.
Berdasarkan keterangan dari beberapa orang yang sudah menonton video lebih lengkap tentang kontes itu, waria berselempang Aceh yang memenangi kontes kalah “cantik” dan kalah “pintar” dibandingan peserta dari daerah lain.
Sehingga penobatan waria berselempang Aceh ini sebagai pemenang dianggap sebagai akal-akalan panitia untuk menarik perhatian publik, sekaligus menyerang harkat dan martabat Aceh sebagai provinsi yang menerapkan syariat Islam.
"Itu penghinaan bagi Aceh, saya justru menduga mereka sengaja membenturkan penerapan Syariat Islam di Aceh dengan memenangkan peserta dari Aceh yang tidak jelas asal usulnya" ungkap Haji Uma
Haji Uma menambahkan orang Aceh hanya ada laki-laki dan perempuan, tidak ada sudut yang mengatur legalitas waria di Aceh.
Baca juga: Heboh! Waria Berselempang Aceh Juara Kontes Transgender, FPI Meradang, Desak Pemerintah Bertindak
PP TIM Juga Minta Polisi Bertindak
Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (PP TIM) meminta polisi untuk segera memanggil dan melakukan pemeriksaan terhadap panitia penyelenggara kontes kecantikan transgender yang berlangsung di Hotel Orchadtz, Jakarta Pusat, pada Minggu (4/8/2024).
Ketua Umum Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda, Muslim Armas mengatakan, Taman Iskandar Muda sebagai induk organisasi paguyuban masyarakat Aceh sangat menyayangkan adanya penyelenggaraan kontes yang bertentangan dengan konstitusi dan norma yang berlaku di Indonesia.
Selain itu, pada kontes itu ada peserta waria yang membawa nama Aceh dan berhasil memenangkan ajang tersebut.
Menurut Muslim, hal ini sangat mencoreng nama baik Aceh sebagai provinsi yang menjalankan syariat Islam.
Kisruh Bupati Aceh Timur dan Wali Kota Langsa, Pengamat Komunikasi: Hentikan Polemik |
![]() |
---|
Turnamen Tenis Internasional 2025 Digelar di Banda Aceh Bulan Depan |
![]() |
---|
Kapal Perang Banda Aceh Kirim Alutsista Baru Ke Pangkalan TNI AL Lhokseumawe |
![]() |
---|
Kota Langsa Diselimuti Awan, BMKG Prediksi Potensi Hujan di 28 Agustus 2025 |
![]() |
---|
2 Warga Aceh di Malaysia Jatuh dari Lantai 39, Insyaallah Jenazah Dipulangkan Hari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.