BERITA POPULER
BERITA POPULER - Penendang Meja Makanan Posyandu di Aceh, Camat Pulau Banyak Ditemukan Meninggal
Kemudian informasi terbaru mengenai Camat Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Mukhlis yang sebelumnya sempat dinyatakan hilang.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Serambinews.com dari kanal Nanggroe minggu ini.
Ada sederet peristiwa dan informasi seputar Aceh yang dikabarkan Serambinews.com selama sepekan terakhir, terhitung sejak 12-18 Agustus 2024.
Diantaranya mengenai video viral yang beredar beberapa waktu lalu.
Dalam video tersebut menampilkan seorang pria menyepak meja makanan anak-anak Posyandu hingga berhamburan ke tanah di Gampong Kebun Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur.
Sempat disebutkan, bahwa sosok pria tersebut merupakan Kepala Desa, namun ternyata bukan.
Kemudian informasi terbaru mengenai Camat Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Mukhlis yang sebelumnya sempat dinyatakan hilang.
Setelah berhari-hari tak diketahui keberadaannya, sosok camat tersebut akhirnya ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tergantung, Jumat (16/8/2024).
Selain dua berita tersebut, ada sederet informasi lain yang menarik perhatian pembaca selama sepekan terakhir.
Selengkapnya simak dalam rangkuman berita populer berikut.
Baca juga: Dua Wartawan Senior yang Sakit Menahun di Aceh Timur Harapkan Bantuan Modal Usaha dari Pemerintah
1. Bukan Kades, Ternyata Ini Penendang Meja Makanan Posyandu di Aceh Timur Sampai Berhamburan ke Tanah
Kasus pria yang menyepak meja makanan anak-anak Posyandu hingga berhamburan ke tanah di Gampong Kebun Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur ternyata bukan dilakukan kades atau keuchik setempat.
Penendang meja tempat makanan tambahan untuk anak itu ternyata dilakukan oleh salah seorang Kaur setempat.
Hal ini diluruskan langsung oleh Keuchik Gampong Kebun Teumpeun, Wandi saat dikonfirmasi Serambinews.com pada Minggu (11/8/2024).
"Yang menendang meja bukan saya, melainkan salah satu kaur gampong,” jelas Wandi.
Dijelaskannya, masalah tersebut juga sudah selesai dan kedua belah pihak telah saling memaafkan.
“Masalah ini sudah diselesaikan secara damai," ungkap Wandi.
2. BREAKING NEWS - Camat Pulau Banyak Hilang Kontak dengan Keluarga
Camat Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Mukhlis, SSTP hilang kontak dengan keluarga.
Informasi hilangnya Mukhlis, beredar di kalangan terbatas di Kabupaten Aceh Singkil.
Menurut informasi, Mukhlis mulai hilang kontak dengan keluarga, Jumat (9/8/2024) sore.
Mulanya Tutik, istri Muklis tidak menaruh curiga, maklum sebaiknya seorang camat, suaminya biasa ke luar rumah untuk mengurus berbagai kepentingan warganya.
Kecurigaan istrinya mulai muncul ketika suaminya tidak juga pulang.
Nahasnya handphone (Hp) Mukhlis, yang coba dikontak tidak menjawab.
Belakangan diketahui, ternyata pria berusia 43 tahun itu, tidak membawa Hp ketika pergi ke luar rumah.
Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Laut Lhokseumawe
3. Populasi Tuntong Laut di Aceh Tamiang Melonjak, Ditemukan 114 Sarang Berisi Ribuan Telur
Masyarakat pesisir Aceh Tamiang berhasil menemukan 114 sarang tuntong laut dalam satu tahun terakhir.
Seratusan sarang ini ditemukan di tiga lokasi pantai, masing-masing di Ujung Tamiang, Pusung Tengah dan Pusungcium.
“Di tiga pantai ini wilayah kami untuk konsern menyelematkan kelestarian tunntong laut,” kata Ketua Yayasan Satu Cita Lestari Indonesia (YSCLI), Yusriono, Sabtu (10/8/2024).
Dijelaskannya dari tiga lokasi ini terdapat 114 sarang tuntong laut berisikan ribuan telur.
Sebagian telur ini diamankan agar tidak punah dimangsa predator. Seluruh telur ini kemudian diserahkan warga kepada YSCLI untuk dikembangbiakkan.
“Telur ini kami selamatkan di penangkaran untuk ditetaskan,” lanjutnya.
Jumlah telur yang diselamatkan mencapai 1.939 butir, di mana 1.107 butir di antaranya berhasil ditetaskan.
Baca juga: Badai dan Angin Kencang, 18 Rumah dan Ruko Warga di Pijay Rusak, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta
4. Abu Paya Pasi akan Mundur dari Ketua MUNA, Penasehat PA, dan Tuha Peut Wali Nanggroe, Ini Alasannya
H. Muhammad Ali atau Abu Paya Pasi akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe, Penasehat Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh, serta Ketua Umum Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA).
Informasi ini diperoleh Serambinews.com, Sabtu (17/8/2024), dari Ketua Ikatan Alumni Dayah Paya Pasi, Zainuddin atau yang sering dipanggil Abah Zain Sarah Tube.
Zainuddin menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah Abu Paya Pasi merasa rekomendasi yang beliau sampaikan bersama para ulama dan cendekiawan dayah lainnya tidak diindahkan oleh Partai Aceh, terutama terkait calon Wakil Gubernur dan Bupati Aceh Timur.
"Ya, Abu akan mengundurkan diri dari ketiga jabatan tersebut, surat sedang kami persiapkan. Tadi saya bersama Waled Rantau baru saja dipanggil oleh Abu, dan beliau mengatakan akan mundur," ungkapnya.
Pengunduran diri ini merupakan hasil dari pertimbangan panjang yang didasari oleh keprihatinan terhadap situasi politik yang terjadi saat ini.
"Abu mundur dari posisi tersebut agar keputusan yang diambil oleh Partai Aceh lebih mudah, tidak lagi tertahan dengan adanya Abu di sana.
5. Telan Dana Rp 1 Miliar Lebih, Ini Sosok Anak Petani Pidie Pembawa Baki pada HUT Ke-79 RI
Pejabat atau Pj Bupati Pidie, Drs Samsul Azhar, menjadi inspektur upacara pengibaran bendera merah putih HUT RI Ke-79 tahun 2024 di halaman Gedung Pidie Convention Centre atau PCC Pidie, Sabtu, (17/8/2024).
Sementara Perwira Upacara, Pasi Ops Kodim 0102 Pidie, Kapten Inf/Pgs, Roni Saputra dan Komandan Upacara, Kapten Inf Dwi Santosa.
Petugas Pengibar Sang Merah Putih adalah Danki Paskibraka, Letnan Dua Armed Paisal Siregar dan pembawa baki bendera merah putih, Nafisah siswa SMAN 1 Simpang Tiga.
Dara cantik tersebut anak petani pasangan Ibnu dan Juariah.
Peringatan HUT RI Ke- 79 tahun 2024 mengusung tema "Nusantara Baru Indonesia Maju”.
Turut hadir upacara HUT RI, Forkopimda Pidie, Wakapolres Pidie, Kompol Misyanto, Dandim 0102 Pidie, Letkol Inf Abd Jamal Husin, Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, Staf Ahli Bupati Pidie, sejumlah kepala instansi vertikal, kepala SKPK, sejumlah veteran, TP-PKK Pidie, Dharma Wanita Persatuan Pidie, kabag dan sejumlah camat.
Baca juga: Surati PB PON XXI, KONI Sebut HBA Ditandingkan di Aceh Tamiang14-15 September
6. Bakar Barak Koperasi di Woyla, 5 Wanita Aceh Barat Ditangkap, 1 Tak Ditahan karena Sedang Hamil
Polres Aceh Barat menangkap dan menahan empat wanita dari Desa Teumarom, Kecamatan Woyla, Aceh Barat, terkait kasus pembakaran sebuah barak milik koperasi.
Keempat wanita dari Desa Teumarom, Kecamatan Woyla, Aceh Barat itu berinisial H (55), AY (29), SA (20), dan M (43).
Sedangkan satu tersangka lainnya berinisial R (38), tidak ditahan karena dinyatakan positif hamil berdasarkan pemeriksaan medis.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Andi Kirana, melalui Kasat Reskrim Iptu Fachmi Suciandy, Jumat (16/8/2024) menyebutkan bahwa penahanan keempat tersangka sejak 13 Juli 2024.
Penahanan ini menyusul laporan pembakaran barak koperasi yang terjadi pada hari yang sama.
7. Camat Pulau Banyak Ditemukan Meninggal, Anak-anak Sempat Dengar Teriakan di Lokasi Kejadian
Camat Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Mukhlis, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung, Jumat (16/8/2024).
Jenazahnya ditemukan dengan leher tergantung seutas tali di pohon belakang kompleks sekolah berjarak ratusan meter dari pendopo camat tempatnya tinggal di Pulau Balai, ibu kota Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil.
Mukhlis dinyatakan hilang pada 9 Agustus 2024.
Pada dini harinya sekitar pukul 02.00 WIB, Tutik istrinya masih melihat Mukhlis, sedang main handphone di ruang tamu pendopo camat tempat mereka tinggal di Pulau Balai, ibu kota Kecamatan Pulau Banyak.
Tak menaruh curiga, Tutik memilih tidur. Paginya barulah ia menyadari suaminya sudah tidak ada di rumah.
Menurut informasi pada hari kejadian hilang, anak-anak sekolah yang sedang bermain di pantai dekat lokasi ditemukannya jenazah Mukhlis sempat mendengar teriakan minta tolong.
Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Pelabuhan Krueng Geukueh
8. Venue di Pidie Tidak Siap, Pertandingan Kempo PON Aceh-Sumut Dipindah ke Banda Aceh
Pekerjaan gedung taekwon do di kompleks Pidie Convention Center (PCC) di Gampong Lampeudeu Baroh, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie tidak siap.
Sehingga, kini venue cabor kempo untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, dipindah ke Banda Aceh di Gedung Olahraga (GOR) KONI Aceh.
Gedung taekwondo tersebut awalnya dipersiapkan sebagai venue untuk mempertandingkan cabor kempo.
Dengan sisa waktu 24 hari lagi gedung taekwondo tidak rampung, mengingat PON Aceh-Sumut direncanakan akan dibuka tanggal 8 September 2024 di Banda Aceh.
Untuk diketahui, pemindahan venue kempo tertuang dalam keputusan Gubernur Aceh Nomor 400.4/1002/2024 tentang perubahan atas keputusan Gubernur Aceh Nomor 426.2/990/2022 tentang penetapan venue cabang olahraga Pekan Olahraga Nasional XII Tahun 2024 Wilayah Aceh. Dalam surat keputusan Gubernur Aceh itu tercatat 33 cabor ditetapkan lokasi venue.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
daftar berita populer hari ini
berita populer pekan ini
berita populer di Aceh
berita populer aceh
10 berita populer
Serambi Indonesia
BERITA POPULER - Syarat Khusus Honorer Daftar PPPK Paruh Waktu, Gaya Hidup Istri Immanuel Disorot |
![]() |
---|
BERITA POPULER - Profil Keuchik Alumni Inggris di Aceh Utara, Bupati Sarjani Lantik 70 Pejabat |
![]() |
---|
BERITA POPULER- Profil Ex Kadisdik Aceh yang Korupsi Wastafel, Bupati Pidie Usulkan PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
BERITA POPULER-Harta Kekayaan Hary Tanoe, Seleksi PPPK Paruh Waktu Dimulai, Fakta Kasus Zara Qairina |
![]() |
---|
BERITA POPULER- Cucu Konglomerat 9 Naga Tewas, Pendaftaran PPPK BGN 2025, Sosok Chusnul Auditor BPKP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.