Wabah Monkeypox Sudah Masuk Indonesia, Ini Gejalanya yang Perlu Diwaspadai!

Monkeypox atau cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh keluarga Poxviridae, genus Orthopoxvirus.

Editor: Amirullah
PUBLIC HEALTH IMAGE LIBRARY/CDC
6 Fakta Virus Monkeypox 


2. Peradangan otak

Ensefalitis merupakan komplikasi yang tidak umum dari infeksi virus cacar monyet. Pasien dengan kondisi tertentu yang disebut PVEM (Picornavirus-associated Encephalomyelitis), sering kali mengalami gejala neurologis pada minggu kedua yang meliputi - Ensefalitis (radang otak), Myelitis (radang sumsum tulang belakang), dan Meningitis (radang selaput otak dan sumsum tulang belakang).

Penelitian menunjukkan, virus tersebut mungkin tidak secara langsung menyebabkan gejala neurologis, tetapi memicu respons imun yang secara keliru menyerang lapisan pelindung serabut saraf (mielin), yang menyebabkan peradangan dan kerusakan.

3. Infeksi parah dari lesi kulit

Salah satu komplikasi Mpox yang jarang dibahas adalah infeksi bakteri parah yang dapat terjadi akibat lesi kulit. Menurut PMC Mpox Collection, perkembangan alami lesi kulit dengan ulserasi dapat menciptakan portal masuk bagi infeksi bakteri pada kulit dan dapat menyebabkan morbiditas pada pasien.

4. Infeksi paru-paru

Mpox dapat menimbulkan komplikasi pernapasan pada kelompok rentan. Gejalanya meliputi batuk, sesak napas, nyeri dada, dispnea, radang amandel akut, dan bronkopneumonia. Komplikasi ini dapat terjadi pada orang yang tidak divaksinasi, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau mengidap HIV.

5. Peradangan otot jantung

Mpox juga dapat memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah. Miokarditis atau radang otot jantung dapat menyebabkan nyeri dada, sesak napas, dan detak jantung cepat atau tidak teratur. Kondisi yang serius ini dapat menyebabkan peradangan pada miokardium atau lapisan otot jantung. Hal ini meningkatkan risiko gagal jantung, kardiomiopati dilatasi, dan aritmia akut.

6. Masalah mata

Meskipun masalah mata ringan akibat virus monkeypox, seperti konjungtivitis, blefaritis, dan lesi konjungtiva vokal biasanya sembuh dengan sendirinya, dalam beberapa kasus yang jarang, kondisi ini bisa berkembang menjadi ulserasi kornea, fotofobia, dan keratitis, yang dapat berujung pada gangguan penglihatan atau bahkan kehilangan penglihatan.

Apakah Monkeypox Bisa Diobati?

Hingga saat ini belum ada pengobatan khusus untuk cacar monyet secara spesifik. Pasalnya, kondisi ini dapat pulih dengan sendirinya dalam 2-4 minggu. Sebagaimana diungkap oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH.

Cacar monyet ini bisa sembuh sendiri setelah 2-4 minggu pasca masa inkubasinya selesai. Penyakit ini akan sembuh sendiri tidak terlalu berat. Dari negara-negara yang melaporkan kasus monkeypox hanya sekitar 10 persen pasien dirawat di rumah sakit,” seperti dikutip dari laman kemkes.go.id.

Adapun masa inkubasi monkeypox sendiri terjadi sekira 5 hingga 13 hari atau 5 hingga 21 hari. Ada dua periode masa inkubasi terjadi. Pertama, periode masa invasi yang terjadi 0-5 hari dan ditandai dengan gejala demam tinggi, sakit kepala berat, hingga adanya benjolan di area leher, ketiak, atau bahkan selangkangan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved