Kupi Beungoh
Kolaborasi Ulama dan Umara
Golongan pertama, yakni para ulama. Ulama adalah penerima waris dari Nabi dan penyambung lidah mereka. Seperti dimaklumi, para Nabi tidak mewariskan h
Sebaliknya, rakyat dibebani untuk menyejahterakan dirinya. Penguasa semacam ini tidak mau peduli terhadap kebaikan dan keselamatan rakyatnya.
Penguasa model demikian akan membungkam setiap mulut, membelenggu pena-pena, dan menghukum berdasarkan dugaan. Penjara akan dibuka lebar-lebar untuk menakuti rakyatnya.
Maka sangat baik dan mantap. Jika pemimpin Aceh ke depan adalah perpaduan antara ulama dan umara. Cukup sulit di akhir zaman ini menemukan seorang yang ahli dalam semua bidang untuk dijadikan seorang pemimpin.
Demokrasi saat ini memberi peluang untuk mengusung pasangan pemimpin. Ini harus dimanfaatkan untuk bisa saling melengkapi setiap kekurangan dan bagaikan "ban ganding" yang saling menguatkan dan berjalan seiring menuju ke pintu gerbang kebangkitan.
Jika Ulama dan Umara bersatu dalam satu ikatan sebagai pasangan pemimpin Aceh maka akan bisa untuk saling bahu membahu dalam merealisasikan kesejahteraan umat dan menegakkan aturan kokoh yang berpijak dengan jalan Syari'at Islam sebagaimana amanah para pendahulu kita terdahulu di masa kejayaa Aceh di masa silam.
Hal ini sebagaimana hadist Rasulullah: Kokohnya Dunia Ini dengan Empat Pilar :
Yang Pertama Adalah: Ilmunya para Ulama, yang kedua adalah: Adilnya para Umara. Yang Ketiga Adalah: dermawannya orang kaya. Yang ke Empat: Maqbulnya do'a orang miskin.
Perlu diingat bahwa Aceh merupakan tanah aulia, tanah para syuhada. Dulunya Aceh dipimpin oleh seorang Pemimpin yang adil, bijaksana, alim Ilmu Agama yaitu Sultan Iskandar Muda.
Kita butuh pasangan pemimpin yang adil, mampu membimbing dan membina rakyatnya. Kita butuh pemimpin yang amanah dan cerdas dalam menyingkapi masalah serta memberi solusi sesuai dengan tuntunan Islam sehingga negeri ini selalu diberkahi dengan rahmatNya dan telindungi dari bencana serta mara bahaya.
Saatnya kolaborasi Ulama dan Umara menjadi pasangan pemimpin Aceh ke depan. Aceh harus bangkit dari keterpurukan dalam segala hal menuju ke arah kemajuan dan berperadaban.
Dan ini hanya bisa diwujudkan jika Aceh dipimpin oleh pasangan tokoh yang alim, cerdas, memiliki karakter yang kuat dan berjiwa kepemimpinan, berwibawa, memiliki kesalehan jiwa dan bertaqwa kepada Tuhannya.(*)
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.